Lunasi Utang Rp 4,03 Triliun, Nusantara Infrastructure (META) Optimistis Catat Kinerja Positif 2024
2024-06-14 08:06:58
JAKARTA, investortrust.id – Perusahaan infrastruktur milik Grup Salim, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) mendapat restu pemegang saham untuk menggunakan saldo laba Rp 359 miliar bagi kepentingan dan rencana pengembangan usaha perusahaan ke depannya.
Persetujuan penggunaan saldo laba ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan yang digelar, Kamis (13/6/2024).
Head of Corporate Communication & CSR PT Nusantara Infrastructure Tbk, Indah D.P. Pertiwi mengatakan, sejatinya Perseroan mencatatkan rugi tahun berjalan sekitar Rp 235 miliar dan setelah diakumulasikan dengan saldo laba dari tahun buku sebelumnya, sampai dengan tahun 2023 Perseroan masih mencatatkan saldo laba sebesar Rp 359 miliar.
‘’Penggunaan laba bersih diputuskan oleh RUPST dengan memperhatikan kepentingan dan rencana pengembangan usaha perusahaan ke depannya,’’ urai Indah dalam keterangan yang dikutip, Kamis (13/6/2024).
Lebih lanjut dikatakan, pada Desember 2023, Perusahaan berhasil melunasi seluruh hutang pembelian 40% saham PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC), pengelola Jalan Layang MBZ, di mana Perusahaan mendapatkan kepercayaan dari salah satu sovereign wealth fund terbesar di dunia (GIC) untuk dapat memperkuat struktur permodalan anak usaha di sektor jalan tol, dengan jumlah peningkatan modal sebesar Rp4,35 triliun.
Terlebih, kata dia, pemegang saham pengendali Perseroan juga turut menanamkan modalnya di anak usaha sektor jalan tol (MPTIS), yang berdampak positif pada exposure minat berbisnis di sektor jalan tol di Indonesia, dan membawa dampak bagi Perseroan untuk mempersiapkan strategi-strategi ekspansi usaha di tahun-tahun mendatang.
“Dengan lunasnya utang jangka pendek (bridge loan) sejumlah Rp 4,03 triliun, Perusahaan atas aksi korporasi akuisisi lalu, kami meyakini kondisi keuangan di tahun 2024 akan jauh lebih baik, didukung dengan struktur permodalan yang lebih kuat untuk persiapan berbagai rencana ekspansi yang lebih besar lagi,’’ katanya.
Manajemen perusahaan yang sedang dalam proses go private tersebut optimistis, Perusahaan akan menjadi private sector terbesar dan terkuat di bidang jalan tol.
Selain sektor energi terbarukan, pengelolaan air bersih serta pengembangan bisnis di bidang perdagangan, advertising dan pengelolaan parkir, di sektor terbesarnya Perusahaan memegang konsesi Jalan Tol BSD, Ruas Serpong-Pondok Aren sepanjang 7,25 km.
Kemudian, Jalan Tol Ujung Pandang Seksi 1-3 dengan total panjang 10 km; Jalan Tol Makassar sepanjang 11,57 km dan Jalan Akses Tol Makassar New Portsepanjang 3,2 km; Jalan Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) dengan panjang 38 km serta Jalan Tol Ruas Kebon Jeruk-Penjaringan (JORR W1) 9,7 km.