Surplus Neraca Dagang Mei Diramal Susut, Imbas Larangan Ekspor CPO
2022-06-15 10:20:26
Neraca dagang diperkirakan kembali mencatat surplus jumbo pada Mei 2022, meskipun pertumbuhannya tak setinggi bulan sebelumnya yang berhasil cetak rekor tertinggi sepanjang sejarah. Penurunan angka surplus ini tak lepas karena adanya larangan ekspor minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) yang sempat berlaku selama tiga pekan pertama Mei.
Kepala Ekonom Bank Central Asia David Sumual memperkirakan, surplus neraca dagang Mei akan sebesar US$ 4,15 miliar, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar US$ 7,56 miliar. Ekspor diramal tumbuh dua digit, mencapai 38,69% secara tahunan atau year on year (YoY). Menurut dia, larangan ekspor CPO ikut berkontribusi terhadap penurunan nilai surplus dagang Mei. Ia menghitung, jika kebijakan berlangsung sebulan penuh, maka penurunan nilai ekspor bisa mencapai US$ 2-3 miliar. Selain karena adanya larangan ekspor CPO, penurunan surplus juga dipicu kinerja impor yang menguat. Ia memperkirakan impor tumbuh 35,83% secara YoY. Nilai impor minyak akan tinggi seiring kenaikan harga komoditas minyak dunia.
Sumber: Katadata