Penjualan Obat Covid Turun, Kalbe Farma (KLBF) Pangkas Target 2023
2023-10-24 07:51:12
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengincar pertumbuhan penjualan dan laba bersih pada kisaran 8%-10% hingga akhir 2023. Angka tersebut sedikit lebih rendah jika dibandingkan dengan target kinerja keuangan awal perseroan, yaitu sebesar 13%-15%.
Direktur Kalbe Farma Sie Djohan mengatakan, langkah perseroan untuk merevisi turun target penjualan dan laba bersih sepanjang 2023 dilakukan seiring dengan ditariknya status pandemi Covid-19 di Indonesia. Kondisi ini pun berdampak pada penurunan pendapatan yang diperoleh KLBF dari lini produk kesehatan termasuk juga obat-obatan Covid-19 yang sebelumnya menopang total pertumbuhan penjualan perseroan pada 2022.
Sementara itu, untuk menggenjot kinerja keuangan perseroan hingga penghujung 2023, KLBF tengah melakukan reformulasi produk guna menurunkan angka impor bahan baku obat.
Dimana, hingga saat ini masih menggunakan sekitar 90% bahan baku impor untuk keperluan pembuatan berbagai produk yang diluncurkannya. Komitmen perseroan untuk memaksimalkan penggunaan bahan baku dalam negeri pun terbukti dari diluncurkannya obat anemia Efepoetin Alfa yang seluruh bahan dan proses pengembangannya dilakukan di Indonesia.
Di sisi lain, laba sebelum beban pajak penghasilan KLBF tercatat menyusut 9,18% menjadi Rp1,93 triliun dari sebelumnya Rp2,13 triliun. Alhasil, laba periode tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ikut turun 6,6 persen dari Rp1,63 triliun menjadi Rp1,52 triliun hingga semester I/2023.
Sumber: Bisnis