Emiten Pengelola Mayapada (SRAJ) Ini Ungkap Target Tahun 2025, Apa Saja?
2025-01-23 08:22:32
JAKARTA, investortrust.id – PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ), pengelola rumah sakit Mayapada, menargetkan kepemilikan 10-12 rumah sakit tahun 2025, dibandingkan jumlah tahun 2024 sebanyak 7 rumah sakit. Perseroan membidik rumah sakit di kota besar. Perseroan menyiapkan belanja modal senilai Rp 350 miliar guna mendukung target tahun ini.
Manajemen SRAJ dalam penjelasan resminya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (22/1/2025), menyebutkan bahwa perseroan tengah membangun rumah sakit Mayapada Hospital Jakarta Timur dan Mayapada Apollo Batam Internasional Hospital. Perseroan juga tengah menggarap perluasan Mayapada Hospital Jakarta Selatan.
“Perseroan menargetkan untuk memiliki 10-12 rumah sakit di kota besar serta tetap focus untuk mengoptimalkan operasional rumah sakit yang sudah ada. Pengembangan ini akan memberikan dampak positif terhadap perseroan ke depan,” tulis manajemen SRAJ.
Tahun lalu, SRAJ telah menambah satu unit rumah askit Mayapada Hospital Nusantara di Ibu Kota Nusantara, sehingga total rumah sakit yang dimilikinya bertambah menjadi tujuh unit. Ketujuhnya adalah Mayapada Tangerang, Mayapada Jakarta Selata, Mayapada Bogor, Mayapada Kuningan, Mayapada Surabaya, Mayapada Bandung, dan Mayapada Nusantara.
Selain penambahan rumah sakit, SRAJ berhaasil mencatatkan peningkaan bed occupation rate (BOR) menjadi 57% hingga Desember 2024, dibandingkan akhir tahun 2023 sebanyak 49%. Peningkatan BOR berasal dari penambahan jumlah pasien grup perseroan, meskipun ada penambahan tempat tidur dari 780 unit menjadi 860 unit. Pasien rawat inap juga meningkat dari 40 ribu pasien manjadi 50 ribu pasien tahun 2024.
Terkait prospek bisnis rumah sakit di dalam negeri, dia mengatakan, tetap menjanjikan ke depan. Hal ini terlihat dari rasio tempat tidur rumah sakit terhadap populasi Indonesia saat ini baru mencapai 0,6 tempat tdur per 500 orang atau di bawah rata-rata global 1 tempat tidur per 500 orang dan 5 tempat tidur per 1.000 orang di negara-negara OECD. “Hal ini membuat permintaan dan pasar yang cukup bagi setap pemain kesehatan untuk tumbuh di Indonesia,” ungkapnya.
Sebelumnya, komisaris sekaligus pengendali Sejahteraraya (SRAJ) Jonathan Tahir mendadak borong sebanyak 16,82 juta saham. Aksi ini menambah kepemilikan saham SRAJ yang dikuasainya secara langsung.
Anak Dato Sri Tahir ini menggelontorkan dana senilai Rp 31,63 miliar. Pembelian sebanyak 16,82 juta saham dengan harga pelaksanaan Rp 1.880 tersebut dilakukan pada 14 Januari 2025. “Pembelian tersebut bertujuan sebagai investasi. Aksi ini menjadikan total saham yang dimiliki langsung Jonathan Tahir bertambah dari semula 0,49% menjadi 0,63% saham,” tulisnya.
Berdasarkan data registrasi pemegang saham, PT Surya Cipta Inti bertindak sebagai pengendali dengan kepemilikan 59,99% saham SRAJ, High Pro Investments 18,17%, Wing Harvest sebanyak 10,63%. Sisanya dimiliki keluarga Tahir, seperti Dato Sri Tahir, Jane Dewi Tahir, hingga Jonathan Tahir, dengan kepemilikan di bawah 1% dan masyarakat menguasai 10,28%.
Grafik Saham SRAJ