Garap Bisnis Keamanan Siber, Metrodata (MTDL) dan FPT Dirikan Usaha Patungan Rp 56 Miliar
2024-09-24 08:04:44
JAKARTA, investortrust.id - PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) dan FPT IS Company Limited (FPT) secara resmi menandatangani perjanjian kerja sama pendirian perusahaan joint venture bernama PT FPT Metrodata Indonesia (FMI).
Presiden Direktur MTDL Susanto Djaja mengatakan, nilai investasi pendirian perusahaan patungan tersebut mencapai Rp 56 miliar.
“Investasi itu Metrodata 60%, FPT 40%. Modal dasarnya (authorized capital) itu Rp 56 miliar,” ujar Susanto Djaja dalam penandatanganan Joint Venture PT Metrodata Electronics Tbk dan FPT Corporation di Jakarta, Senin (23/9/2024).
Kedua perusahaan ini berupaya akan berinovasi mengembangkan produk serta layanan properti intelektual yang canggih yang dirancang khusus untuk Indonesia. Pada fase awal, FMI akan fokus pada pengembangan layanan keamanan siber, diikuti dengan layanan Al dan layanan cloud GPU, serta pengembangan perangkat lunak.
Perusahaan patungan ini bertujuan untuk menjadi perusahaan terkemuka yang memimpin layanan keamanan siber dan transformasi Al di Indonesia, dengan target run-rate bisnis sebesar US $100 juta dalam lima tahun ke depan.
Selanjutnya, MTDL juga akan memasarkan produk-produk cybersecuritu dari FPT kepada pasar korporasi di Indonesia seperti teknologi Security Operation Center (SOC) Eagle Eye dan AI untuk korporasi.
"Metrodata akan merayakan ulang tahun yang ke-50 pada tahun 2025. Ini adalah aspirasi dan komitmen kami untuk merayakan 50 tahun kesuksesan lainnya,’’ katanya.
Lebih lanjut, pihaknya mengklaim sangat berhasil dalam memimpin bisnis dan adopsi transformasi digital di Indonesia. ‘’Keamanan siber kini menjadi kebutuhan, bukan sekadar pelengkap,’’ ujarnya.
Untuk itu, kerja sama usaha patungan dengan FPT membuka kemungkinan baru, mengakselerasi, memperkuat kepemimpinan Metrodata dalam mendorong dan transformasi Al di Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Chairman dari FPT IS Tran Dang Hoa juga menyampaikan bahwa FPT telah menginvestasikan sumber daya yang signifikan untuk memposisikan produk dan layanan Perusahaan untuk menangkap peluang transformasi Al di pasar global yang terus meningkat. Usaha patungan ini dinilai akan menciptakan peluang dan keuntungan untuk mewujudkan strategi tersebut.
“Kami telah mendapatkan kepercayaan dari pelanggan di seluruh dunia dan mencapai pendapatan ekspor perangkat lunak sebesar $1 miliar dari pasar internasional. Saat ini, FPT telah mengidentifikasi Al sebagai strategi pengembangan utamanya. Kami berkomitmen untuk berinvestasi bersama demi memastikan bahwa FMI akan memimpin pasar Keamanan Siber & transformasi Al, sekaligus memberikan nilai berdasarkan kekuatan teknologi kepada bisnis di Vietnam dan Indonesia," terangnya.
Untuk itu, sebagai pemain IT terbesar di Indonesia, Metrodata membawa wawasan pasar lokal yang mendalam, sementara FPT, perusahaan global terdepan dalam transformasi digital, memberikan keahlian yang luas dalam pengembangan perangkat lunak, keamanan siber, dan kecerdasan buatan.
Asal tahu, Indonesia yang merupakan salah satu ekonomi digital yang tumbuh paling cepat di Asia Tenggara, diperkirakan akan menjadi ekonomi digital terbesar di kawasan ini pada tahun 2030. Menurut laporan e-Conomy SEA 2023, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai $360 miliar pada tahun 2030, naik dari $110 miliar pada tahun 2025.
Seiring perkembangan lanskap digital di negara ini, Indonesia juga siap untuk peluang Manajemen Keamanan Siber dan transformasi Kecerdasan Buatan (AI).
Lebih lanjut, menurut laporan Frost & Sullivan, pasar keamanan siber sebagai layanan di Indonesia diperkirakan akan mencapai sekitar US$ 125 juta pada tahun 2024, dengan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR) sekitar 20%.