Transaksi Saham Singaraja (SINI) Dibuka Kembali, Manajemen Ungkap Target Operasi dan Kinerja
2024-09-18 08:08:09
JAKARTA, investortrust.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka kembali perdagangan saham PT Singaraja Putra Tbk (SINI) di pasar regular dan pasar tunai mulai perdagagangan saham sesi I, Rabu (18/9/2024).
Saham SINI sebelumnya disuspensi oleh otoritas bursa efek sejak 30 Agustus 2024, seiring dengan lompatan harga. Penghentian tersebut dilakukan setelah saham SINI melesat dari level Rp 1.130 pada 28 Juli 2024 menjadi Rp 2.490 pada 29 Agustus 2024.
Sebelum penghentian sementara perdagangan saham, manajemen SINI mengumumkan bahwa anak usahanya PT Persada Kapuas Prima telah meneken perjanjian dengan PT Bukit Makmur Mandiri Utama untuk penyediaan jasa pengupasan lapisan tanah penutup dan penambangan batu bara.
Dengan perjanjian ini, manajemen SINI menyebutkan bahwa perseroan dapat merealisasikan target produksi batu bara tahun 2024 dan diharapkan berdampak positif terhadap kinerja keuangan ke depan.
Selain itu, SINI melalui anak usaha lainnya, PT Pasir Bara Prima, telah terlebih dahulu menunjuk PT Petrosea Tbk (PTRO) sebagai kontraktor penambangan batu bara. Hal ini tentu aakn berdampak terhadap peningkatan produksi batu bara perseroan tahun ini, sehingga berimbas positif terhadap kinerja keuangan.
Manajemen SINI dalam pernyataan resminya juga menyebutkan bahwa perseroan menargetkan overburden removal tahun ini sebanyak 1,24 juta BCM untuk pemindahan lapisan tanah penutup. Sedangkan produksi batu bara ditargetkan mencapai 200 ribu ton.
Manajemen SINI juga menyebutkan bahwa prospek usaha perseroan ke depan tetap bagus didukung diversifikasi usaha baru dalam kegiatan pertambangan batu bara.
“Kami berharap cetak kenaikan kinerja keuangan, khususnya pendapatan dan laba usaha. Pertumbuhan diharapkan berasal dari pengendalian atas anak usaha baru, PT Dwi Daya Swakarya serta empat enitas anak usaha lainnya yang bergerak di bidang pertambangan batu bara,” terangnya.
Hingga semester I-2024, SINI membukukan pendapatan senilai Rp 189,76 miliar, dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 151,16 miliar. Hampir seluruh atau mencapai 99,99% pendapatan perseroan masih berasal adri segmen operasi penjualan kayu.
Grafik Saham SINI