Ramai Produsen Batu Bara Ajukan Revisi Produksi
2022-05-18 16:33:31

Lonjakan harga batu bara yang saat ini sudah tembus nyaris ke angka US$ 400 per ton telah menjadi berkah tersendiri bagi produsen tambang. Adapun pada perdagangan Selasa (17/5/2022), harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) untuk kontrak Juni ditutup di level US$ 399,65 per ton.

Angka ini setidaknya menguat 5,8% dibandingkan dengan penutupan pada hari sebelumnya. Level harga tersebut merupakan yang tertinggi sejak 9 Maret 2022 atau lebih dari dua bulan terakhir di mana pada saat itu harga batu bara menyentuh US$ 426,85 per ton.

Mengacu data MODI Kementerian ESDM, sampai pada 18 Mei 2022, produksi batu bara Indonesia sudah mencapai 210,41 juta ton atau mencapai 31,74% dari target produksi batu bara tahun ini yang mencapai 665 juta ton. Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia menilai bahwa kenaikan harga batu bara membuat sejumlah perusahaan besar berencana untuk merevisi RKAB. Namun demikian, ia tak mempunyai data secara rinci.

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara (Minerba) Irwandy Arif mengungkapkan, menambah produksi batu bara di dalam negeri tak semudah seperti membuat pisang goreng. Artinya, sangat sulit dilakukan. Pemerintah tahun ini membidik target produksi batu bara Indonesia mencapai 663 juta ton, di mana sebanyak 497,2 juta ton dijual keluar negeri (diekspor) dan sisanya 165,7 juta ton untuk dalam negeri.


Sumber: CNBC Indonesia



Bagikan :

Anda Mungkin Menyukai Ini :
Delta Dunia (DOID) Ungkap Rugi Bersih hingga Rai ...

2024-12-20 08:10:23

Selengkapnya

Green Power (LABA) Rancang Rights Issue hingga D ...

2024-12-20 08:09:11

Selengkapnya

Waskita Beton (WSBP) Bidik Kenaikan Kontrak Baru ...

2024-12-20 08:08:02

Selengkapnya