India Larang Ekspor Gandum, GAPMMI: Pelaku Usaha Cari Alternatif Pasokan Negara Lain
2022-05-17 21:57:26
Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) melihat tantangan pasokan gandum ke Indonesia imbas dari perang Rusia-Ukraina dan keputusan India melarang ekspor gandum per Jumat (13/5) lalu, akan berdampak signifikan pada industri makanan di Tanah Air.
Adhi S. Lukman, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) mengatakan jika persoalan ini terus bergulir dan tidak dikelola dengan baik akan sangat berbahaya. Pasalnya, kebutuhan gandum sebagai bahan baku industri makanan cukup besar.
Adhi menjelaskan, Ukraina memasok sekitar 17% dari kebutuhan nasional gandum Indonesia. Sementara, jika digabungkan produksi gandum Rusia dan Ukraina berkontribusi hingga 30% dari total kebutuhan gandum dunia. Jika kedua negara ini terus berperang dan logistik terganggu, tentu akan memberikan pengaruh cukup signifikan pada Indonesia.
Tadinya Indonesia berharap dapat menggantikan pasokan gandum Ukraina dari India yang merupakan produsen gandum nomor dua terbesar selain China. Di sisi lain, harga gandum India relatif lebih murah dibandingkan Australia, Amerika, dan Kanada.
Sementara, stok gandum nasional masih cukup hingga Juni 2022 mendatang. Sedangkan untuk produksi tepung terigu diperkirakan masih aman hingga dua bulan ke depan. Lantas untuk stok tepung di industri makanan secara rata-rata masih aman untuk 1 bulan hingga 1,5 bulan ke depan.
Sumber: Kontan