Berikut Strategi Bank KB Bukopin (BBKP) untuk Memperbaiki Kinerja
2023-10-16 08:00:39

Di bawah kendali KB Kookmin Bank asal Korea Selatan, kinerja PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bukopin) terus berupaya untuk diperbaiki oleh perseroan. Bersama pemegang saham pengendali baru KB Kookmin Bank, KB Bukopin terus berbenah.

BBKP masih mencatatkan kerugian setidaknya hingga Juli 2023. Kerugian BBKP tercatat membengkak 7,99% secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi Rp 3,19 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,95 triliun. 

Pendapatan bunga bersih bank yang dikendalikan Kookmin Bank asal Korea Selatan ini masih mengalami penurunan karena beban bunganya meningkat pesat. Total pendapatan bunga Bukopin tumbuh 99,88% secara tahunan menjadi Rp 2,55 triliun pada Juli 2023. Namun, beban bunganya melesat 53,42% jadi Rp 2,24 triliun. Alhasil, pendapatan bunga bersih turun 51,10% jadi Rp 312,10 miliar.

Di sisi lain, kerugian penurunan nilai aset keuangan meningkat jadi Rp 3,65 triliun dari Rp 3,40 triliun pada Juli 2022. Selain itu, terdapat kenaikan pendapatan biaya, komisi dan administrasi dari Rp 110,17 miliar menjadi Rp 184,78 miliar.

Total outstanding kredit Bank KB Bukopin per Juli 2023 mencapai Rp 43,58 triliun. Angka ini menyusut dari Rp 46,66 triliun pada Juli tahun lalu sejalan dengan langkah bersih-bersih aset yang dilakukan perseroan. Adapun dana pihak ketiga (DPK) mengalami kontraksi 10,98% secara tahunan menjadi Rp 61,76 triliun. 

Robby Mondong, Wakil Direktur Utama Bank KB Bukopin mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya perbaikan terkait kredit bermasalah melalui berbagai inisiatif, termasuk penjualan secara bulk dan write-off. Proses penjualan aset kredit bermasalah masih berlangsung. Pihaknya berharap dapat menyelesaikan proses perbaikan kualitas aset ini sebelum akhir tahun 2024.

Di sisi lain, Bank KB Bukopin belum memiliki rencana dalam waktu dekat untuk penyertaan modal baru. Dengan kecukupan modal saat ini, Bank KB Bukopin berkomitmen untuk memperkuat posisi secara grup.


Sumber: Kontan



Bagikan :

Anda Mungkin Menyukai Ini :
Dulu Diakuisisi Rp 4,15 Triliun, Anak Usaha PIK2 ...

2025-01-24 08:08:09

Selengkapnya

Luncurkan Teknologi TreeAlgae, Brigit Biofarmaka ...

2025-01-24 08:06:06

Selengkapnya

Hasnur Internasional (HAIS) Optimis Pendapatan d ...

2025-01-24 08:03:43

Selengkapnya