TBS Energi Utama (TOBA) Kantongi Restu Buyback Rp 425,49 Miliar
2024-11-15 08:06:19
JAKARTA, investortrust.id - PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mengantongi restu pemegang saham untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham Perseroan sebanyak 816,78 juta saham atau 10% dengan perkiraan total Rp 425,49 miliar.
Restu pemegang saham diperoleh dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan yang digelar di Jakarta, Kamis (14/11/2024).
“Kami minta persetujuan dari pemegang saham untuk buyback saham maksimum sampai dengan 10%,” ujar Direktur PT TBS Energi Utama Tbk Juli Oktarina kepada media usai RUPSLB.
Nilai tersebut dihitung dengan menggunakan harga saham Perseroan pada penutupan perdagangan tanggal 11 November 2024, yaitu sebesar Rp520. Buyback saham tersebut akan dilakukan dua belas bulan setelah diperolehnya persetujuan dari RUPSLB.
“Kalau pelaksanaannya kita belum bisa disclose pastinya, tapi kita diberikan jangka waktu 12 bulan kedepan kan sejak keputusan RUPS saat ini, 12 bulan kita harus bisa lakukan itu, kalau sampai tidak terlaksana ya berarti kita harus minta persetujuan RUPS lagi tahun depan,” terangnya.
Dalam keterangan resminya, Perseroan telah menyisihkan sejumlah dana untuk buyback saham yang berasal dari saldo kas internal yang tidak akan mempengaruhi kemampuan keuangan perseroan secara signifikan dalam memenuhi kewajiban yang jatuh tempo.
Dalam kesempatan yang sama, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) juga telah resmi mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk melakukan divestasi dua aset Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas total 200MW melalui penjualan seluruh saham Perseroan di PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL) dan PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP).
Adapun, sebanyak 80% saham pada PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP) dan 90% saham pada PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL) akan dilego kepada PT Kalibiru Sulawesi Abadi. Nilai penjualan saham ini mencapai kurang lebih US$ 144,8 juta.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa terdapat kemungkinan bahwa hasil divestasi tersebut digunakan untuk melakukan aksi korporasi tersebut.
“Sebenarnya tidak ada larangan untuk memakai, pokoknya dilarang itu kita gaboleh buyback itu menggunakan hutang. Kami yakin bukan pakai itu. Bisa jadi juga lah (divestasi) itu sudah masuk ke kas kita juga,” terangnya.
Manajemen TOBA melanjutkan bahwa aksi korporasi ini bisa membuat return on asset (ROA) meningkat dari 2,82% menjadi 2,90%. Sedangkan return on equity diharapkan meningkat dari 7,48% menjadi 8,07%.
Grafik Pergerakan Harga Saham TOBA secara Ytd: