GMF Aero Asia (GMFI) Rights Issue, Garuda (GIAA) Eksekusi Saham lewat Inbreng Aset Rp 418 Miliar
2024-10-15 08:12:28

JAKARTA, investortrust.id - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk atau GMF Aero Asia (GMFI) mengumumkan rencana Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue.

 

Terkait rencana rights issue ini, anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) tersebut akan menerbitkan sebanyak 11,74 miliar lembar saham Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 25 per lembar saham atau mewakili sebanyak-banyaknya 41,57% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan

 

VP Corporate Secretary & Legal PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk Rian Fajar Isnaeni menjelaskan, pada aksi korporasi ini, GIAA selaku pemegang saham pengendali Perseroan, dengan kepemilikan saat ini sebesar 89,1% akan mengambil bagian atas seluruh HMETD yang menjadi haknya dengan menyerahkan aset GIAA dengan cara inbreng, sebagai pembayaran atas saham-saham baru yang diterbitkan oleh Perseroan dalam rangka PMHMETD ini.

 

‘’Adapun bagian pelaksanaan HMETD yang berasal dari porsi publik/masyarakat akan disetorkan kepada Perseroan dalam bentuk tunai,’’ urai Rian dikutip dari laporan keterbukaan informasi yang dilansir, Senin (14/10/2024).

 

Disampaikan, asset-aset yang GIAA yang akan diberikan kepada GMFI dalam rangka inbreng tersebut diantaranya berupa bangunan, sarana pelengkap serta mesin pelengkap bangunan berupa hanggar dan bangunan penunjang lainnya, antara lain: a. bangunan hanggar I dan annex I (Hanggar I), b. bangunan hanggar II dan annex II (Hanggar II), c. bangunan hanggar III dan annex III (Hanggar III), dan d. fasilitas pendukung berupa bangunan-bangunan penunjang lainnya, sarana pelengkap seperti perkerasan driveway, pagar dan mesin pelengkap bangunan.

 

Seluruh asset tersebut berlokasi di Area Garuda Maintenance Facility (GMF) Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Kelurahan Benda, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Provinsi Banten.

 

Dijelaskan, berdasarkan Laporan Penilaian Aset oleh KJPP Fuadah, Rudi dan Rekan, hasil penilaian asset inbreng dari GIAA mencapai sebesar Rp 418,29 miliar atau setara dengan US$ 25,47 juta per tanggal 30 Juni 2024.

 

Untuk menjalankan transaksi tersebut, GMFI akan menggelar Rapat Umum pemegang Saham Luar Biasa untuk meminta persetujuan pemegang saham pada tanggal 16 Oktober 2024.

 

Lebih jauh dijelaskan, aksi korporasi ini akan berdampak positif terhadap GMFI, terutama terhadap kondisi keuangan Perseroan, yaitu antara lain optimalisasi pengelolaan aset yang dapat berdampak positif pada kegiatan operasional Perseroan, perbaikan ekuitas Perseroan, pengembangan bisnis Perseroan dan pada akhirnya PMHMETD tersebut secara keseluruhan akan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham Perseroan.

 

‘’Melalui PMHMETD ini, Perseroan memiliki ekspektasi yang tinggi dari dari para pemegang saham untuk melaksanakan HMETD yang dimiliki oleh para pemegang saham,’’ katanya.

 

Berdasarkan analisis dampak inbreng terhadap ekuitas mengalami perbaikan per 30 Juni 2024 sebesar negatif US$ 298,1 juta menjadi negatif US$ 270,6 juta atas inbreng aset GIAA ke Perseroan.

 

Sementara dana yang diperoleh dari publik akan digunakan untuk pengembangan capability dan operasional perawatan pesawat terbang.

 

Grafik Harga Saham GMFI secara Ytd:

 



Bagikan :

Anda Mungkin Menyukai Ini :
Delta Dunia (DOID) Ungkap Rugi Bersih hingga Rai ...

2024-12-20 08:10:23

Selengkapnya

Green Power (LABA) Rancang Rights Issue hingga D ...

2024-12-20 08:09:11

Selengkapnya

Waskita Beton (WSBP) Bidik Kenaikan Kontrak Baru ...

2024-12-20 08:08:02

Selengkapnya