Didukung Kenaikan Volume Produksi dan Harga, Berikut Prospek Energi Mega (ENRG)
2022-10-14 15:54:16
Pertumbuhan volume produksi minyak dan gas (migas) bersamaan dengan kenaikan rata-rata harga jual akan menjadikan berlanjutnya pertumbuhan kinerja keuangan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG).
Samuel Sekuritas dalam riset terakhirnya memperkirakan lonjakan laba bersih menjadi US$ 80 juta pada 2022, dibandingkan raihan tahun lalu US$ 40 juta. Kenaikan laba bersih tersebut diperkirakan berlanjut menjadi US$ 83 pada 2023. Sedangkan EBITDA tahun ini diperkirakan US$ 419 juta dan meningkat menjadi US$ 433 juta pada 2023.
Analis Samuel Sekuritas Muhammad Gibran mengatakan, Energi diproyeksikan memproduksi gas sebanyak 244.42 MMSCFD dan minyak bumi sebanyak 5,7 MBOPD pada 2023. Peningkatan produksi tersebut didukung oleh cadangan migas besar, seperti cadangan migas 2C sebanyak 75 MMBOE dan 2P sebanyak 131 MMBOE). Hal ini diharapkan berimbas terhadap berlanjutnya peningkatan EBITDA dan laba bersih perseroan sampai tahun depan.
Selain faktor tersebut, Energi Mega didukung atas penuruna cash cost. Hingga Juni 2022, cash cost perseroan tercatat sebesar US$ 9,6/BOE, lebih rendah dari rata-rata cash cost perseroan selama empat tahun terakhir level US$ 12/BOE maupun proyeksi tahun 2023 sekitar US$ 11/BOE. Penurunan ini mengindikasikan bahwa ENRG semakin efektif dan efisien dalam menjalankan operasional produksi migas.
Terkait cadangan migas perseroan, dia mengatakan, Energi Mega memiliki cadangan migas 2P sebanyak 131 MMBOE dan 2C sebanyak 75 MMBOE yang diperkirakan mampu mendukung aktivitas produksi ENRG hingga 15 tahun tanpa akuisisi dan penemuan aset baru. Energi juga memiliki 11 area produksi migas yang tersebar di berbagai wilayah.
Sumber: Investor Daily