Kemenperin Rancang Insentif untuk Transisi Energi di 9 Sektor Industri
2023-10-13 07:28:57

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah merancang kebutuhan insentif untuk kebutuhan pembiayaan transisi energi di industri manufaktur. Hal ini dilakukan untuk mendukung penurunan dekarbonisasi dan target nol emisi karbon pada 2050.  

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan dukungan pembiayaan dari Kementerian/Lembaga lain untuk mendukung industri sangat penting karena masalah pendanaan menjadi kendala industri saat ini.

Dalam hal ini, dia menyoroti komposisi sumber emisi terbesar di sektor manufaktur 2022 yang berasal dari energi industri sebesar 64 persen. Untuk diketahui, tingkat emisi gas rumah kaca sektor industri pada 2022 mencapai 238,1 juta ton CO2e. 

Untuk itu, pihaknya akan memprioritaskan setidaknya 9 subsektor industri yang memiliki kadar emisi terbesar dari penggunaan energi untuk mendapat insentif. Dengan demikian, insentif ini menjadi panggilan bagi para pelaku industri untuk mulai dekarbonisasi.  

Adapun, 9 subsektor tersebut yakni industri makanan dan minuman, tekstil dan barang kulit, kayu dan produk lainnya, pulp dan kertas, pupuk kimia dan karet, semen dan bukan logam, logam dasar besi dan baja, peralatan mesin dan transportasi, dan industri pengolahan lainnya. 

Dia mengakui, belanja modal atau capital expenditure perusahaan industri akan sedikit lebih tinggi karena harus menerapkan teknologi mutakhir. Namun, dari segi operasional jangka panjang akan lebih efisien dalam produksi dan menghasilkan produk yang low carbon.


Sumber: Bisnis



Bagikan :

Anda Mungkin Menyukai Ini :
Dulu Diakuisisi Rp 4,15 Triliun, Anak Usaha PIK2 ...

2025-01-24 08:08:09

Selengkapnya

Luncurkan Teknologi TreeAlgae, Brigit Biofarmaka ...

2025-01-24 08:06:06

Selengkapnya

Hasnur Internasional (HAIS) Optimis Pendapatan d ...

2025-01-24 08:03:43

Selengkapnya