Harga Tembaga Menguat karena Penurunan Yield Obligasi AS dan Ada Harapan dari China
2023-10-12 07:58:22
Harga tembaga bergerak naik pada perdagangan Rabu (11/10). Terangkat oleh harapan suku bunga Amerika Serikat (AS) telah mencapai puncaknya dan China akan melepaskan lebih banyak stimulus. Melansir Reuters, harga tembaga acuan kontrak tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik 0,3% pada level US$8.043 per ton pada pukul 10.35 GMT, setelah penurunan 1% pada sesi sebelumnya.
Imbal hasil obligasi AS telah turun dari level tertingginya sejak 2007 karena para pejabat The Fed telah mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga telah berakhir. Dalam jangka pendek, penurunan yang dilihat pada imbal hasil obligasi AS memberikan dukungan pada pasar secara umum dan juga pada logam.
Sebuah laporan Bloomberg mengatakan bahwa China sedang mempersiapkan putaran stimulus baru untuk membantu perekonomiannya. Namun, para investor masih waspada terhadap krisis perumahan di China, konsumen logam terbesar di dunia, yang telah membebani prospek ekonomi dan permintaan logam.
Pengembang properti swasta terbesar di China, Country Garden memperingatkan pada hari Selasa mengenai ketidakmampuannya untuk memenuhi kewajiban utang luar negeri. Juga membebani harga adalah bukti lebih lanjut dari surplus tembaga yang diharapkan karena tambang meningkat di tengah permintaan yang lemah.
Sumber: Kontan