Antisipasi Resesi Global, Pemerintah Diminta Longgarkan Ekspor CPO
2022-10-12 07:51:13
Ekspor salah satu komoditas andalan Indonesia yakni minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) dinilai bisa menyelamatkan ekonomi Indonesia dari ancaman resesi global. Hal ini bisa terjadi jika pemerintah merelaksasi ekspor CPO dan turunnya.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan dalam menghadapi ancaman resesi dunia, pemerintah Indonesia perlu membuat kebijakan dengan memberikan dukungan sebesar-besarnya terhadap komoditas berorientasi ekspor, salah satunya CPO.
Ironisnya, saat ini masih ada beberapa kebijakan yang justru membatasi kegiatan ekspornya. Misalnya terkait kebijakan pemerintah berupa Domestic Market Obligation (DMO), Domestic Price Obligation (DPO), Persetujuan Ekspor (PE), dan Flush Out (FO), Bea Keluar dan lain-lainnya, ini jelas menghambat ekspor.
Data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor CPO berkontribusi Rp 112,82 triliun bagi perekonomian Indonesia sepanjang kuartal I/2022. Angka ini cukup besar setara 2,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Dari data BPS, ekspor CPO berkontribusi Rp 112,82 triliun bagi perekonomian Indonesia sepanjang kuartal I/2022. Angka ini cukup besar setara 2,5% dari PDB. Tauhid menilai adanya kebijakan DMP dan DPO menyebabkan terjadinya disparitas harga kelapa sawit di tingkat domestik dan harga di pasar internasional (CIF Rotterdam) yang kini menyentuh US$ 1,05 ribu per metrik ton.
Sumber: Kontan