Barito Renewables (BREN) Ditutup ATH, Market Cap Tembus Rp 1.530 Triliun
2024-09-11 08:03:47
JAKARTA, investortrust.id – Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) akhirnya cetak rekor harga penutupan tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH). Lompatan saham tersebut menjadikan kapitalisasi pasar (market cap) emiten yang dikendalikan Prajogo Pangestu ini melesat menjadi Rp 1.530 triliun.
Berdasarkan data perdgagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (10/9/2024), saham BREN ditutup ke level ATH setelah naik Rp 750 (6.98%) menjadi Rp 11.500, bandingkan dengan level penutupan tertinggi sebelumnya Rp 11.250 oada 22 Mei 2024. Sedangkan harga intraday tertinggi saham ini level Rp 12.200 pada 17 Mei 2024 belum berhasil dilewati.
Penguatan harga saham BREN terus berlanjut setelah diumumkan bahwa saham BREN akan resmi masuk dalam perhitungan FTSE Global Equity Index mulai 23 September 2024. Kenaikan juga didukung peluang saham BREN masuk perhitungan MSCI Index pada November. Masuknya saham BREN dalam perhitungan indeks global berpotensi meningkatkan minat membeli saham BREN.
Sedangkan berdasarkan data registrasi pemegang saham di BEI, Prajogo Pangestu bertindak sebagai pengendali BREN melalui perusahaan terkendalinya PT Barito Paicific Tbk (BRPT) dengan kepemilikan 64,666% saham BREN. Sisanya dikuasai perusahaan affiliasi Green Era Energy Pte sebanyak 23,603% dan masyarakat menggenggam 11,731% saham.
Barito Renewables (BREN) merupakan pengembang dan pemilik pembangkit listrik tenaga panas bumi terbesar di Indonesia dan nomor lima di dunia. Perseroan dan melalui anak usahanya menguasai kapasitas pembangkit listrik sebanyak 886 MW hingga tahun lalu. Sedangkan target kapasitas pembangkit perseroan menuju 1.032 MW pada 2027.
Perseroan juga kini melalui anak usahanya PT Barito Wind Energy (Barito Wind) menjadi pengendali 99,99% saham PT UPC Sidrap Bayu Energy (Sidrap) dengan kapasitas pembangkit 75 MW. Pembangkit tersebut merupayan terbesar di Indonesia.
Barito Wind juga telah menyelesaikan akuisisi tiga aset pengembangan pembangkit tenaga angin tahap akhir dengan kapasitas gabungan potensial 320 MW yang terletak di Provinsi Sulawesi Selatan (Sidrap 2), Sukabumi, dan Lombok.
Barito Wind bertindak sebagai pemegang 51% saham dan 49% sisanya dimiliki oleh ACEN Investments HK Limited (ACEN HK), anak usaha dari ACEN Renewables International, yaitu bagian dari ACEN Corporation dan merupakan mitra strategis jangka panjang dari Barito Renewables.
PT Barito Pacific Tbk (BRPT) merupakan pengendali saham BREN dengan kepemilikan 65% saham BREN.