Pendapatan dan Laba Turun hingga Kuartal III-2024, Prodia (PRDA) Siapkan Strategi Ini untuk Bangkit
2024-11-01 08:14:30
JAKARTA, investortrust.id – PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) mencatatkan penurunan laba bersih sebanyak 17,51% hingga kuartal III-2024 menjadi Rp 194,39 miliar, dibandingkan periode sama tahun lalu. Sedangkan pendapatan perseroan turun tipis 0,9% (yoy) menjadi Rp 1,59 triliun.
Namun secara kuartalan, terjadi perbaikan dengan kenaikan sebesar 3,8%, dibandingkan pendapatan kuartal-II 2024. “Melalui perolehan pendapatan tersebut, perseroan mampu menunjukkan resiliensinya terhadap dinamika industri kesehatan di Indonesia di tengah kondisi ekonomi yang kurang baik,” jelas Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty dalam keterangan resmi, Kamis (31/10/2024).
Guna mengejar pertumbuhan pendapatan, manajemen mempersiapkan sejumlah strategi bisnis yang akan dilaksanakan hingga akhir tahun dan direncanakan menjadi pilot program pada 2025. Strategi ini diharap mampu mempertahankan dan berkontribusi terhadap kinerja bisnis perseroan, di tengah ketidakpastian situasi ekonomi nasional.
Dewi pun mengaku optimistis pertumbuhan perseroan akan tercapai hingga akhir 2024. “Hingga kuartal-IV 2024, beberapa program khusus akan dilaksanakan, termasuk peringatan Hari Kesehatan Nasional yang didukung dengan berbagai program untuk meningkatkan kontribusi pendapatan,” jelasnya.
Optimisme manajemen juga didukung peningkatan permintaan pemeriksaan kesehatan dari pelanggan institusi (corporate client). Meski Dewi mengakui bahwa segmen corporate client pada kuartal-III dinilai cukup menantang karena ada kompetisi yang relatif ketat. Manajemen berharap, diskusi dan proyeksi yang lebih baik dapat muncul pada akhir tahun.
Respons positif dari Hari Kesehatan Nasional pada November ini, dipercaya mampu menstimulasi pertumbuhan kinerja kuartal IV-2024. Sekaligus menarik lebih banyak pelanggan walk-in, hingga mampu mencapai target pertumbuhan positif. “Sementara itu, perseroan merasa telah mencapai target pembukaan cabang selama sembilan bulan terakhir,” imbuh Dewi.
Di sisi lain, perseroan sedang dalam proses mempersiapkan model bisnis yang akan diimplementasikan di 89 cabang klinik dari 152 cabang Prodia yang tersedia. “Melalui klinik ini, kami akan melakukan segmentasi dan kategorisasi pasar berdasarkan kekhasan di tiap daerahnya,” jelas Dewi.
Dia berharap, rencana tersebut sesuai dengan pemahaman pelanggan agar lebih mudah membedakan layanan yang disediakan antara Klinik Prodia dengan Laboratorium Klinik Prodia. “Kami juga masih akan terus melanjutkan penetrasi digital melalui aplikasi U by Prodia guna mendukung kemudahan dan kelengkapan layanan diagnostik yang kami tawarkan bagi pelanggan,” sambungnya.
Perseroan optimistis sejumlah strategi yang telah disiapkan dapat menstimulasi pertumbuhan kinerja perseroan.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Prodia Liana Kuswandi mengungkapkan, perseroan berhasil mencatatkan kinerja yang menunjukkan perbaikan pada kuartal III-2024.
Menurut dia, perusahaan mencatatkan perbaikan signifikan dalam pendapatan sepanjang Januari-September 2024. Setelah kuartal I-2024 menunjukkan angka yang masih di bawah kuartal pertama 2022 dan 2021. Sedangkan kuartal II-2024 mulai menyamai pencapaian kuartal II-2023. “Memasuki kuartal III-2024, pendapatan terus meningkat, baik secara kuartalan maupun tahunan dibandingkan kuartal III-2023,” tegas Liana.