Rugi Terpangkas 29% hingga Kuartal III-2024, Blibli (BELI) Buka Suara
2024-11-01 08:12:00

JAKARTA, investortrust.id – PT Global Digital Niaga Tbk atau Blibli.com (BELI) sukses menekan jumlah rugi konsolidasi sekitar 29,64% menjadi Rp 12,13 triliun pada kuartal III-2024 dibandingkan periode sama tahun lalu. Keberhasilan ini didukung kelanjutan strategi inovasi.

 

Sedangkan pendapatan bersih perseroan secara konsolidasi tumbuh 6% (yoy) sepanjang Januari-September 2024 dan naik 16% (qoq) pada Juli-September 2024 dibandingkan kuartal II-2024.

 

“Terdapat peningkatan signifikan sebesar 43% (qoq) pada segmen Ritel 1P, sementara segmen-segmen lainnya mempertahankan dua digit pertumbuhan yang kuat secara tahunan (yoy),” jelas CEO & Co-Founder Kusumo Martanto dalam keterangan resmi, dikutip pada Kamis (31/10/2024).

 

Segmen ritel 1P dijalankan perseroan melalui platform perdagangan business to customer (B2C) secara daring milik Blibli untuk berbagai produk dan layanan pihak pertama (1P) dari berbagai kategori.

 

Di sisi lain, take rate atau komisi yang dikenakan kepada penjual di Blibli terus meningkat dari 4,8% Januari-September 2023, menjadi 6,7% pada sembilan bulan pertama tahun ini. Bila dihitung rata-rata sepanjang Juli-September 2024, take rate dimaksud bahkan sempat menyentuh 7%.

 

Hal tersebut menghasilkan pertumbuhan laba kotor sebelum diskon (gross profit before discount (GPBD) sebesar 43% (yoy) sepanjang Januari-September 2024. Sementara, margin bruto konsolidasi BELI naik dari 15,1% pada Januari-September 2023 menjadi 19,3% pada periode sama tahun ini, atau meningkat sebesar 420-bps (yoy).

 

"Meskipun pertumbuhan melambat dan lemahnya permintaan yang kami alami di awal tahun, kami berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja yang baik selama sembilan bulan terakhir, didukung upaya tiada henti dalam melakukan ekspansi margin, kepemimpinan biaya, dan sinergi omnichannel dalam ekosistem,” jelas Kusumo.

 

Hal itu tercermin dari pertumbuhan laba bruto konsolidasi perseroan sebesar 35% (yoy) dan pengurangan kerugian EBITDA konsolidasi sebesar 34% (yoy). Struktur biaya yang diklaim lebih baik, tercermin dari lebih rendahnya persentase beban operasional konsolidasi terhadap TPV dari 8% pada kuartal III-2023 menjadi 7,4% pada kuartal III-2024.

 

TPV merupakan total processing value Blibli atau jumlah nilai produk dan jasa yang dibayar dan dikirim pada periode atau tahun tertentu.

 

Rendahnya persentase beban operasional konsolidasi terhadap TPV menghasilkan peningkatan kinerja persentase EBITDA konsolidasi terhadap TPV, sebesar 160-bps (yoy), dari -4,4% pada kuartal III-2023 menjadi -2,8% pada kuartal III-2024.“Kelanjutan strategi inovasi menjadi kunci dalam perjalanan kami untuk memberikan kenyamanan dan melayani kebutuhan pelanggan dengan lebih baik, termasuk pemanfaatan kecerdasan buatan (artificial intelligence/Al),” sambung Kusumo

 

Terobosan tersebut bertujuan meningkatkan visibilitas produk Blibli di pasar, sementara mesin rekomendasi yang lebih baik telah meningkatkan rasio click-through-rate (CTR) perseroan menjadi lebih dari dua kali lipat.

 

Selain itu, program Blibli Affiliate yang diluncurkan pada Juli 2024 untuk meningkatkan jumlah pengguna baru dengan memanfaatkan kumpulan afiliator, diklaim telah memperoleh daya tarik positif selama beberapa bulan terakhir.

 

Pembangunan gudang baru Blibli di Marunda juga telah rampung pada akhir September 2024 dan telah mulai beroperasi secara bertahap sejak Oktober 2024 untuk memenuhi pesanan pelanggan. Gudang ini, menggunakan berbagai teknologi dan sistem otomasi seperti warehouse management system (WMS), AI, 

Bagikan :

Anda Mungkin Menyukai Ini :
Delta Dunia (DOID) Ungkap Rugi Bersih hingga Rai ...

2024-12-20 08:10:23

Selengkapnya

Green Power (LABA) Rancang Rights Issue hingga D ...

2024-12-20 08:09:11

Selengkapnya

Waskita Beton (WSBP) Bidik Kenaikan Kontrak Baru ...

2024-12-20 08:08:02

Selengkapnya