Berita   |   BURSA WALL STREET DITUTUP BERAGAM JELANG KESAKSIAN POWELL.
BURSA WALL STREET DITUTUP BERAGAM JELANG KESAKSIAN POWELL.
Selasa, 07 March 2023. 06:36 WIB

IQPlus, (7/3) - Indeks-indeks utama Wall Street beragam pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), dengan S&P 500 sedikit lebih tinggi melepaskan sebagian besar kenaikan awal karena investor berhati-hati menjelang kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan laporan pekerjaan AS yang diawasi ketat. Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 40,47 poin atau 0,12 persen, menjadi menetap di 33.431,44 poin. Indeks S&P 500 bertambah 2,78 poin atau 0,07 persen, menjadi berakhir di 4.048,42 poin. Indeks Komposit Nasdaq merosot 13,27 poin atau 0,11 persen, menjadi ditutup pada 11.675,74 poin. Di antara 11 sektor utama S&P, enam berakhir di zona hijau. Sektor-sektor bahan terkait komoditas mencatat penurunan terbesar, jatuh 1,7 persen, setelah China menetapkan target pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dari perkiraan tahun ini sekitar 5,0 persen. Sektor teknologi menjadi pencetak kenaikan teratas, dengan peningkatan terbesar dari Apple, yang ditutup naik 1,9 persen. Dorongan kuat lainnya datang dari Microsoft Corp yang bertambah 0,6 persen dan induk Google Alphabet Inc, yang naik 1,6 persen. Pada awal sesi indeks tampak jauh lebih kuat dengan Nasdaq naik lebih dari satu persen sebelum ditutup lebih rendah. Dorongan terbesar datang dari pembuat iPhone Apple Inc setelah Goldman Sachs memberikan peringkat sahamnya "beli". Tetapi ekuitas menyerahkan keuntungan awal karena imbal hasil surat utang AS 10-tahun dan imbal hasil 2-tahun kembali dari penurunan awal setelah data menunjukkan pesanan baru untuk barang manufaktur AS turun kurang dari yang diharapkan pada Januari. Meningkatnya imbal hasil obligasi cenderung membebani valuasi ekuitas, terutama saham-saham pertumbuhan dan teknologi, karena suku bunga yang lebih tinggi mengurangi nilai arus kas masa depan. "Pasar berada dalam pola bertahan karena minggu ini akan menjadi kunci untuk menyoroti apa yang terjadi dengan ekonomi AS," kata Irene Tunkel, kepala analis ekuitas AS untuk BCA Research di New York, yang berencana untuk terus mencermati laporan penggajian non-pertanian AS Februari yang akan keluar Jumat (10/3/2023). "Orang-orang cemas tentang jumlah pekerjaan dan data ekonomi karena mereka khawatir tentang apa yang akan dilakukan The Fed. Pada akhirnya semua jalan mengarah ke The Fed." (end/ant)

Sumber : IQP

Bagikan :

Anda Mungkin Menyukai Ini :
PENURUNAN PENDAPATAN AMMAN DI SEMSTER I 2023 DIP ...

Jum'at, 29 September 2023. 16:51 WIB

IQPlus, (29/9) - PT Amman Mineral Internasional Tbk (IDX:AMMN) mencatat pendapatan bersih pada H1/2023 dipengaruhi oleh penundaan ekspor konsentrat. Alhasil, turun 78% diperiode tersebut menjadi US$12 ...

Selengkapnya

BANK NEGARA INDONESIA (BBNI) RESMI STOCK SPLIT D ...

Jum'at, 29 September 2023. 16:49 WIB

IQPlus, (29/9) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) resmi melakukan pemecahan saham atau stock split dengan rasio 1 : 2 yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang saham luar biasa pada ...

Selengkapnya

LPS PERTAHANKAN TINGKAT SUKU BUNGA PENJAMINAN.

Jum'at, 29 September 2023. 16:31 WIB

IQPlus, (29/9) - Dalam Rapat Dewan Komisioner (RDK) Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada Senin 25 September 2023, LPS telah melakukan evaluasi dan menetapkan Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) bagi simpan ...

Selengkapnya