GOTO Kembali Berhasil Pangkas Kerugian hingga Semester I-2024
2024-07-31 08:06:27
JAKARTA, investortrust.id – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali berhasil memangkas kerugin hingga semester I-2024. Rugi earnings before interest, taxes, depreciation and amortization (EBITDA) yang disesuaikan turun sebanyak 95% (year on year/yoy) dan 53% dari kuartal ke kuartal (QoQ) menjadi Rp 48 miliar.
Sedangkan nilai transaksi bruto (gross transaction value/GTV) inti Grup tumbuh 54% menjadi Rp 121,5 triliun pada semester I-2024, dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak Rp 63,2 triliun.
Manajemen GOTO menyebutkan bahwa perbaikan kinerja ini ditopang oleh pertumbuhan layanan hemat dari on demand services (ODS), peningkatan penggunaan GoPay, pertumbuhan pemberian pinjaman, serta pengelolaan beban usaha secara disiplin.
GOTO juga berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan bersih dari Rp 6,88 triliun pada semester I-2023 menjadi Rp 7,73 triliun pada semester I-2024. Rugi usaha turun dalam dari Rp 6,19 triliun menjadi Rp 1,72 triliun. Sedangkan rugi periode berjalan anjlok dari Rp 7,21 triliun menjadi Rp 2,84 triliun.
Direktur Keuangan GOTO Jacky Lo mengatakan, pertumbuhan GTV yang pesat didorong oleh jumlah pelanggan Gojek Plus tumbuh dua kali lipat. Pertumbuhan juga didukung adopsi aplikasi GoPay dan produk pinjaman perseroan sepanjang semester I tahun ini.
“Hal tersebut disertai dengan langkah strategis menyasar mass market, mendorong peningkatan jumlah pengguna bertransaksi bulanan (monthly transacting user) Grup GOTO sebesar 20%, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya pada kuartal II-2024,” terang dia.
Jacky menyebut, pertumbuhan ini tercapai seiring pengurangan beban usaha dan perbaikan EBITDA yang disesuaikan yang dilaporkan secara year-on-year dalam delapan kuartal secara berturut-turut.
Selain itu, beban kas rutin tetap turun 5% yoy, dengan biaya korporasi rutin yang dilaporkan turun 44% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. GOTO juga terus mencatatkan kas dan posisi keuangan yang kuat.
“Pada 30 Juni 2024, perseroan memiliki setara US$ 1,34 miliar atau setara Rp 22 triliun. Dana tersebut dalam bentuk kas, setara kas, dan deposito jangka pendek,” ujarnya.