Biaya Membengkak, Bank Aladin Syariah Merugi Rp 80,77 Miliar di Semester I 2022
2022-07-31 20:53:08
PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) mencatatkan peningkatan rugi bersih signifikan pada enam bulan pertama 2022 menjadi Rp 80,77 miliar. Padahal pada Juni 2021 ruginya hanya Rp 3,13 miliar. Sementara di semester I 2020, Bank Aladin masih mampu mencatatkan laba bersih senilai Rp 60,41 miliar.
Kerugian yang membengkak terjadi akibat beban operasional yang meningkat di semua pos. Per kuartal II 2022 tercatat, seperti beban umum dan administrasi naik 134% menjadi Rp 24,40 miliar year on year (yoy). Ada juga biaya gaji dan kesejahteraan karyawan juga melesat 166% yoy menjadi 60,56 miliar. Biaya promosi juga meningkat dari Rp 325 juta menjadi Rp 6,1 miliar di semester I 2022. Bank Aladin juga mulai membayar iuran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Rp 244 juta di separuh pertama 2022.
Beban-beban tersebut membuat total beban operasional naik 178% yoy menjadi Rp 105,57 miliar. Sementara pendapatan usaha dari hak bagi hasil hanya Rp 21,82 miiar di semester I 2022. Jumlah itu sejatinya naik secara tahunan dari Rp 18,43 miliar. Pendapatan usaha lainnya juga meningkat 142% yoy menjadi Rp 2 miliar. Namun, beban operasional yang lebih besar membuat bank ini alami rugi operasional Rp 80,65 miliar dari Rp 22,65 miliar secara tahunan.
Adapun pada akhir Juni 2022, total aset bank ini sebesar Rp 2,79 triliun mengalami peningkatan sebesar 28,76% bila dibandingkan dengan akhir Desember 2021 sebesar Rp 2,17 triliun.
Sumber: Kontan