Sariguna Primatirta (CLEO) Tebar Dividen Rp 60 Miliar
2024-05-31 08:05:19
JAKARTA, investortrust.id - PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) resmi membagikan dividen senilai Rp 60 miliar atau sebesar 20% dari laba bersih kepada para pemegang saham. Keputusan tersebut sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2023, Kamis (30/5/2024).
Komisaris Utama CLEO, Hermanto Tanoko, mengatakan, sebanyak 80% sisa laba bersih, kata Hermanto, akan dipakai untuk dana cadangan umum Rp 1 miliar dan saldo laba ditahan Rp 244 miliar.
"Jumlah saham beredar CLEO saat ini sekitar 12 miliar lembar, maka nilai dividen per saham (dividend per share/DPS) sebesar Rp 5,05 per lembar," dalam paparan publik CLEO secara daring Kamis, (30/5/2024).
Sementara itu, Direktur Keuangan CLEO, Lukas Setio Wongso mengatakan, mencatatkan peningkatan penjualan bersih pada kuartal I-2024 sebesar Rp 626,5 miliar atau melesat 37,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 455,3 miliar.
Menurut dia, lonjakan penjualan ini didominasi dari segmen penjualan botol minum kemasan. "Dari non botol ada peningkatan yang cukup bagus juga, pada kuartal I-2024 terkait penjualan dan efiensiesi biaya, kita targetkan momen pertumbuhan ini berlanjut sampai kuartal II-2024," terang dia.
CLEO mencatatkan pertumbuhan laba bersih kuartal I-2024 sebesar Rp 115,3 miliar atau naik 92,5% dari dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 59,9 miliar.
CEO Sariguna Primatirta Melisa Patricia sebelumnya menjelaskan, peningkatan laba dapat diraih berkat penjualan CLEO secara konsolidasi mencapai Rp 626,5 miliar sepanjang Januari-Maret 2024. Perolehan ini meningkat 38% dari kuartal yang sama tahun sebelumnya, sebesar Rp 455,4 miliar.
Pertumbuhan penjualan yang signifikan tersebut didukung oleh lebih dari 31 pabrik air minum milik perseroan. Hal ini menjadikan CLEO sebagai produsen produsen air minum dalam kemasan (AMDK) dengan pabrik terbanyak di Indonesia.
"Pencapaian ini sudah sesuai dengan arah kinerja yang kami harapkan, perusahaan selalu menargetkan pertumbuhan double digit setiap tahun, baik untuk penjualan maupun laba bersih,” terang Melisa secara tertulis, Kamis (2/5/2024).
Guna mendukung target tersebut, manajemen merencanakan ekspansi agresif tahun ini, dalam mengembangkan pabrik dan titik distribusi.
“Keunggulan CLEO terletak pada kemampuannya untuk mencapai pertumbuhan penjualan dan laba bersih konsolidasian double digit yang konsisten terhitung sejak mulai IPO,” sambung Melisa.
Dilihat dari analisis RTI, kinerja saham CLEO memang terapresiasi 265,94% dalam lima tahun dan 112,18% dalam tiga tahun terakhir. Saat mulai tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham CLEO dijual pada harga Rp 115 per saham.
Kini, setelah tujuh tahun melantai di bursa, saham CLEO sudah menempati level harga Rp 1.010 per saham dengan total kapitalisasi pasar mencapai Rp 12,12 triliun.