Berikut Strategi ZYRX dan AXIO Hadapi Gempuran Produk Laptop Impor
2024-01-31 12:38:20
Kondisi pasar laptop di Indonesia saat ini dikuasai oleh produk-produk dari impor. Pelaku industri barang elektronik dalam negeri membutuhkan dukungan agar bisa bersaing menghadapi gempuran produk laptop impor.
Dengan membeli dan menggunakan produk lokal, akan mendorong pertumbuhan pabrik dan memperluas kapasitas produksi serta menambah tenaga kerja yang akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) menyatakan kondisi pasar laptop di Indonesia memang masih didominasi oleh produk impor.
Sekretaris Perusahaan Zyrexindo Evan Jordan mengatakan, kondisi tersebut karena tidak bisa dipungkiri tingkat kepercayaan masyarakat terhadap merek laptop asing masih lebih tinggi dibandingkan merek Indonesia. Tentunya, untuk mencapai hal tersebut memerlukan sumber daya yang cukup.
Evan menilai apa yang dilakukan pemerintah saat ini sudah tepat dengan kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Pemerintah harus memulai terlebih dahulu untuk menggunakan produk dalam negeri. Dengan demikian, pemerintah terlebih dahulu menjadi patron untuk masyarakat mencinta produk dalam negeri dan menghasilkan multiplier effect ke berbagai aspek.
ZYRX memasang target optimistis tahun ini. Produsen laptop merek Zyrex ini menargetkan pertumbuhan pendapatan di kisaran 25% sampai 30% hingga akhir tahun. Adapun rasio pertumbuhan laba bersih akan dijaga di rentang 8%-10%. Menurut ZYRX, tahun politik tidak terlalu berdampak terhadap penjualan ZYRX lantaran sebagian besar pelanggan ZYRX adalah perusahaan atau lembaga yang tidak dipengaruhi dengan iklim politik.
Sementara itu, PT Tera Data Indonusa Tbk (AXIO) memiliki strategi untuk bisa bertahan dan mampu bersaing dengan produk laptop merek asing.
Corporate Secretary AXIO Luhur Budiman mengatakan, cara Axio untuk bisa bertahan melawan serbuan dari merek-merek yang di luar negari adalah salah satunya bisa dilihat dari rekam jejak Axio yang telah hadir selama lebih dari 30 tahun dengan dimiliki dan dikelola oleh orang Indonesia.
Di tahun ini, Luhur menyampaikan Axio juga bekerja sama dengan pendidikan vokasi di Indonesia dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud) dengan transfer teknologi ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk membantu menjadi layanan titik drop point service center Axio bernama Axio Care SMK. Selain itu, cara lain yang dilakukan oleh Axio dengan melakukan kampanye brand untuk membeli produk-produk Indonesia.
Sumber: Kontan