Meski Laba Bersama Mencapai Puncak (BAIK) Turun, tapi PER Rendah!
2024-07-29 08:01:37
JAKARTA, investortrust.id – PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK), perusahaan pengelola restoran Ayam Goreng Nelongso, membukukan laba per saham Rp 18,4 hingga semester I-2024. Meski turun, PER perseroan setara dengan 3,2 kali dengan mengacu harga saham BAIK terakhir level Rp 59 per saham.
Harga saham BAIK saat ini jauh di bawah harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) senilai Rp 278 per saham atau telah anjlok 78,77%. Sebagaimana diketahui saham BAIK debut perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 15 Februari 2024, saat listing perdana saham BAIK sempat sentuh level intraday tertinggi Rp 346 per saham, namun ditutup turun di bawah harga IPO Rp 210.
Manajemen BAIK dalam rilis laporan kinerja keuangan di Jakarta, pekan ini, menyebutkan bahwa laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun dari Rp 9,38 miliar menjadi Rp 5,66 miliar pada semester I-2024.
Penurunan tersebut dipicu atas kenaikan beban pokok penjualan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan. Beban pokok naik dari Rp 60,03 miliar menjadi Rp 73,57 miliar, dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan dari Rp 81,95 miliar menjadi Rp 93,63 miliar.
Penurunan laba juga dipengaurhi atas kenaikan beban usaha, sehingga laba usaha perseroan turun dari Rp 9,51 miliar menjadi Rp 5,61 miliar. Perseroan juga berhasil memangkas beban keuangan. Alhasil laba bersih tahun berjalan turun dari Rp 9,45 miliar menjadi Rp 5,57 miliar.
Sebelumnya, Direktur Utama Bersama Mencapai Puncak (BAIK) Nanang Suherman menjelaskan, perseroan telah menyerap dana hasil penawaran umum perdana saham senilai Rp 41,69 miliar dari total perolehan dana bersih Rp 55,80 miliar. “Sehingga sisa dana hasil IPO yang kami pegang saat ini sebesar Rp 14,11 miliar yang tersimpan dalam bentuk giro pada PT Bank Central Asia Tbk dengan Tingkat bunga sebesar 0,03%,’’ ulas Nanang.
Dana IPO saham tersebut dugunakan untuk pembelian mesin dankendaraan sebesar Rp 842,50 juta, satu outlet lama sebesar Rp 1,51 miliar. Dana juga digunakan untuk renovasi outlet, Gudang,kantor dan sistem otomatisasi sebesar Rp 5,31 miliar. Selebihnya digunakan untuk operational expenditure atau opex sebesar Rp 34,03 miliar. Perseroan sebelumnya menyebutkan keinginan menjadi perusahaan restoran domestik yang ekspansi ke luar negeri (go international).
Grafik Saham BAIK