Telkom (TLKM) Optimistis Cetak Kinerja Positif Sampai Akhir 2024, Faktor Ini Pendorongnya
2024-08-27 07:58:10

JAKARTA, investortrust.id – PT Telkom Indonesia (TLKM) optimistis dapat mencetak kinerja dan profitabilitas positif sampai akhir 2024.

 

Sebagai catatan, Telkom mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 11,76 triliun, sepanjang Januari-Juni 2024. Jumlah ini terhitung turun 7,8% dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/yoy), yang sebesar Rp 12,75 triliun.

 

Di sisi lain, perusahaan membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 2,5% (yoy) menjadi Rp 75,3 triliun dalam paruh pertama tahun ini.

 

https://res.cloudinary.com/dzvyafhg1/image/upload/v1724669713/investortrust-bucket/images/1724669718354.jpg
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi pada Public Expose Live 2024 secara daring, Senin (26/8/2024). (-)
Source: -

 

“Terkait guidance untuk 2024, dengan mempertimbangkan perkembangan ekonomi dan dinamika di industri, kami menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar low single digit,” jelas Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi pada Public Expose Live 2024 secara daring, Senin (26/8/2024).

 

Perseroan juga mengharapkan raihan EBITDA pada tingkat margin 50%-52%, serta rasio belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar 22%-24% dari total pendapatan.

 

Menurut Heri, target tersebut telah memperhitungkan kondisi sektor telekomunikasi yang dinilai masih menjadi kebutuhan primer, mulai dari konektivitas, hingga pendukung (enabler) digitalisasi di Indonesia.

 

“Kami melihat masih ada pertumbuhan data payload di segmen seluler yang cukup sehat sebesar double digit. Kemudian juga dengan penetrasi yang masih cukup rendah untuk peak broadband sekitar 15%, as compare ke situasi yang ada di Malaysia atau Filipina yang di atas 30%,” papar Heri lebih lanjut.

 

Dia mengartikan, Indonesia juga punya peluang cukup besar untuk pertumbuhan di peak broadband. Di sisi lain, bisnis data center, kemudian tower, hingga pelanggan perusahaan (enterprise) Telkom juga cukup bertumbuh.

 

“Kami melihat secara keseluruhan kami masih akan menikmati pertumbuhan dari industri dan menjadi katalis terhadap pertumbuhan perekonomian secara keseluruhan,” tegas Heri.

 

Sebagai informasi, pada enam bulan pertama tahun ini, kinerja Telkom utamanya didukung oleh kontribusi bisnis data, internet & IT services dengan pendapatan Rp 45,5 triliun atau tumbuh 9,2% (yoy).

 

Namun EBITDA perusahaan sedikit mengalami penurunan akibat adanya inisiasi program pensiun dini yang diikuti oleh kurang lebih 1.008 karyawan Telkom pada semester I-2024.

 

Dengan keberadaan program tersebut, manajemen berharap Telkom akan menjadi perusahaan yang lebih ramping dan meningkatkan talenta digital. Hal ini bisa akan berdampak positif pada efisiensi dan produktivitas perseroan.

 

Bila mengeluarkan perhitungan program pensiun dini, normalisasi EBITDA perusahaan sejatinya tumbuh 1,9% (yoy) sebesar Rp 39,1 triliun dengan EBITDA margin 51,9%.

 

Dari sisi beban, perseroan telah menurunkan biaya pemasaran sebesar 5,1% (yoy) menjadi Rp 1,6 triliun pada semester I-2024. Sedangkan kenaikan pada beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi dapat dikendalikan dan tumbuh di bawah pertumbuhan pendapatan.

 

Kenaikan beban juga didorong oleh naiknya beban Interkoneksi, yang sejalan dengan tumbuhnya pendapatan interkoneksi voice hubbing. (CR-10)

 

Bagikan :

Anda Mungkin Menyukai Ini :
Waskita Beton (WSBP) Optimistis Sambut 2025 deng ...

2024-12-24 08:03:01

Selengkapnya

Rampungkan Proses PKPU, VIVA dan MDIA Perkuat Li ...

2024-12-24 08:01:34

Selengkapnya

Bakrieland Ambil Alih Aston Sidoarjo City Hotel

2024-12-24 07:59:26

Selengkapnya