Melesat 1.342%, BEI Akhirnya Suspensi Transaksi Saham Emiten Prajogo Ini
2024-05-27 08:03:31
JAKARTA, investortrust.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), seiring lompatan harga dalam beberapa hari terakhir atau terhitung sejak listing perdana pada 9 Oktober 2024. Suspensi ini merupakan yang kedua dalam sebulan terakhir.
“Sehubungan terjadinya peningkatna harga kumulatif signifikan saham BRIT dan sebagai bentuk perlindungan bagi investor, BEI memandang perlu untuk menghentikan sementara perdagangan saham BREN di pasar regular dan pasar tunai mulai sesi I pada 27 Mei 2024,” tulis Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono dan Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI Pande Made Kusuma Ari A dalam penjelasan resminya, hari ini.
Didukung penguatan harga terhitung sejak listing perdana, emiten yang dikendalikan Prajogo Pangestu ini kini menjadi emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar BEI dengan nilai Rp 1.505,09 triliun. Nilai tersebut dicapai setelah emiten yang listing di BEI pada 9 Oktober 2023 mencatatkan lompatan harga dari Rp 780 menjadi Rp 11.250 atau melesart 1.342%.
Lompatan harga tersebut mendorong saham ini masuk dalam perhitungan FTSE Global Equity Index kapitalitalisasi pasar besar mulai Juni 2024. “Kami menyambut baik masuknya BREN dalam FTSE Global Equity Index. Hal ini tentunya merupakan bentuk dari kepercayaan pasar terhadap strategi bisnis jangka panjang perseroan siap mendukung transisi energi menuju net zero,” Corporate Secretary dan Direktur Barito Renewables (BREN) Merly dalam penjelasan resminya di BEI, Minggu (26/5/2024).
Dia melanjutnya, penambahan BREN ke dalam FTSE Global Equity Index ini menegaskan komitmen BREN dan sejalan dengan pengembangan bisnis dan strategi perusahaan. Awal tahun ini, perseroan melalui Barito Wind berhasil menuntaskan akuisisi pembangkit listrik tenaga angin Sidrap 1 dengan kapasitas 75 MW.
Anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT) ini melalui cucu usahanya Barito Wind juga telah menyelesaikan akuisisi aset dalam pengembangan akhir (late-stage), Sidrap 2 dengan kapasitas potensial sebesar 69MW yang tendernya direncanakan pada semester II-2024.
Selain itu, perseroan melalui anak usahanya, Star Energy Geothermal, secara konsisten melakukan langkah-langkah operasional strategis untuk meningkatkan kapasitas di unit Salak, Darajat, dan Wayang Windu melalui program retrofit dengan target peningkatan kapasitas 116 MW. Hal ini akan membawa kapasitas panas bumi dari 886 MW saat ini menjadi 1.002 MW pada 2027.
Grafik Saham BREN