Vale Indonesia INCO Jelaskan Dampak Royalti ke Proyek Nikel Baterai EV
2022-08-24 21:11:02

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) buka suara terkait dampak penyesuaian royalti untuk komoditas nikel oleh Kementerian ESDM. 

Melalui beleid terbaru PP Nomor 26 Tahun 2022 tengan Jenis Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian ESDM menambahkan poin pada royalti sebesar 2 persen untuk harga bijih nikel dengan kadar di bawah 1,5 persen per ton. Bijih nikel kadar rendah tersebut akan menjadi bahan baku bagi industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.

Direktur Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengatakan royalti tersebut tidak akan banyak mempengaruhi kinerja perusahaannya. Namun, tersebut akan berpengaruh pada hasil nikel dari proyek selanjutnya yang memang difokuskan untuk pengembangan industri kendaraan listrik, seperti proyek smelter di Pomalaa dan di Blok Bahodopi.

Bernardus menambahkan, royaltinya 2 persen untuk limonite [nikel kadar 1,5 persen], masih lebih rendah dari 10 persen yang berlaku untuk saprolite [nikel kadar 1,5-3 persen]. Jadi nanti pengaruhnya akan ke proyek baru. 


Sumber: Bisnis



Bagikan :

Anda Mungkin Menyukai Ini :
BEI Unsuspend Saham Raharja Energi (RATU), masih ...

2025-01-17 08:40:33

Selengkapnya

Pecahkan Rekor "All Time High", Bagaimana Proyek ...

2025-01-17 08:38:43

Selengkapnya

ICP Desember 2024 Turun Jadi US$ 71,61 per Barel ...

2025-01-17 08:36:51

Selengkapnya