Saham Terbang ARA, Permata Bank (BNLI) Siapkan Aksi Tambah Free Float?
2024-08-23 08:06:47
JAKARTA, investortrust.id – Penguatan mendadak saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) hingga auto reject atas (ARA) pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (22/8/2024), di tengarai terkait rencana penambahan free float saham.
Sebagaimana diketahui Bank Permata atau Permata Bank (BNLI) sebelumnya telah mendapatkan restu perpanjangan waktu untuk menambah free float saham hingga paling lambat 7 Oktober 2024. Hingga kini, Bangkok Bank menggenggam sebanyak 98,71% BNLI dan sisanya publik. Jumlah saham tersebut jauh di bawah ketentuan 7,5% saham free float.
Lompatan tersebut terjadi setelah perseroan mengumumkan rencana pelaksanaan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSB) bulan depan. Berdasarkan data BEI, saham BNLI melesat Rp 230 (24,60%) menjadi Rp 1.165. Saham perusahaan yang dikendalikan Bangkok Bank ini bergerak dalam rentang Rp 935-1.165. “Perseroan akan menggelar RUPLSB pada Jumat 27 September 2028. RUPSLB tersebut akan diadakan secara hybrid,” tulis pengumuman resmi BNLI dalam papan pengumuman BEI di Jakarta, Kamis (22/8/2024).
Stockbit Sekuritas dalam komentar pasar yang diterbitkan hari ini menyebutkan bahwa RUPSLB ini kemungkinan membahas rencana pemenuhan aturan free float saham BNLI. “Jika jumlah free float saham BNLI ditambah tentu akan berdampak terhadap likuiditas perdagangan sahamnya,” tulisnya.
Penambahan saham public, terang Stockbit, bisa dilakukan dengan mekanisme penerbitan saham baru baik private placement maupun rights issue. Metode lainnya bisa melalui crossing saham pengendali kepada publik.
Hingga semester I-2024, Bank Permata (BNLI) atau PermataBank berhasil mencatatkan kenaikan laba sebesar 8,7% secara tahunan menjadi Rp 1,5 triliun. Direktur Utama PermataBank Meliza M Rusli mengungkapkan, dengan dukungan yang kuat dari nasabah dan juga Bangkok Bank, perseroan tetap mampu mencatatkan kinerja positif meski di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global.
“Peningkatan kinerja bank juga disertai dengan strategi penerapan manajemen biaya yang disiplin dan efisiensi operasional yang optimal melalui digitalisasi,” ujarnya.
PermataBank, lanjut Meliza, terus menjaga keberlanjutan sinergi ekosistem partner bersama Bangkok bank sebagai pemegang saham pengendali (PSP), serta terus menjaga posisi likuiditas di level aman dengan struktur modal yang kuat.
Grafik Saham BNLI