JAKARTA, investortrust.id – PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) menunda investasi tahun ini, sehingga tidak ada penganggaran belanja modal (capital expenditure/capex). Perseroan juga akan menerapkan manajemen pembelian bahan baku dan penyesuaian harga jual yang tepat.
Direktur Malindo Feedmill Rudy Hartono Husin mengatakan, manajemen perseroan sepakat untuk menunda capex dan meningkatkan efisiensi produksi dengan melakukan penghematan di setiap lini produksi dan operasional.
“Perseroan juga akan meningkatkan penjualan pasar ekspor, seperti ke Jepang dan Singapura,” ujarnya dalam paparan publik, Selasa, (21/5/2024).
Terkait realisasi kinerja keuangan hingga kuartal I-2024, dia mengatakan, terjadi lomaptan laba kotor sebanyak 517,4% menjadi Rp 385,5 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 62,4 miliar.
“Faktor pendorong pertumbuhan kinerja tersebut disetir masa puasa dan lebaran yang berimbas terhadap peningkatan permintaan sangat baik bersamaan dengan stabilisasi atas harga broiler dan day old chick (DOC). Secara keseluruhan setiap penjualan produk naik signifikan,” kata Rudy Hartono.
Sejalan dengan peningkatan laba tersebut, dia mengatakan, penjualan bersih melonjak sebanyak 21,2% menjadi Rp 568,1 miliar. Penjualan pakan ternak naik sebesar 17,7% atau menjadi Rp 316,7 miliar, termasuk peningkatan penjualan anak ayam/ itik usia sehari sebesar 46,5% atau Rp 316,7 miliar menjadi Rp 464 miliar di periode Maret 2024.
Peningkatan juga melanda penjualan ayam pedaging sebesar 19,5% menjadi Rp 88,3 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penjualan makanan olahan naik 8,8% menjadi Rp 2,6 miliar dan penjualan lain-lain naik 13,8% atau sebesar Rp 12,9 miliar.