APBI: Batubara Oversuplai, Biaya Tambang Makin Mahal pada 2024
2023-12-21 09:16:11
Pengusaha batu bara bersiap menghadapi kondisi oversuplai batu bara termal pada 2024 – yang diperkirakan berlanjut hingga 2025 – di tengah ekses produksi tidak hanya dari Indonesia, tetapi juga China dan India.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia/Indonesia Coal Mining Assocation (APBI/ICMA) Hendra Sinadia mengatakan kondisi oversuplai tersebut sudah terjadi sejak tahun ini di negara-negara importir langganan batu bara Indonesia.
Meski kelebihan tersebut akan berlangsung hingga tahun depan, Hendra memproyeksi kondisi permintaan pun akan tetap kuat pada 2024, khususnya dari kawasan Asia Timur dan Selatan.
Hendra tidak mendetailkan berapa kisaran harga batu bara yang diestimasikan asosiasi pada 2024. Akan tetapi, dia menilai pergerakan harga komoditas tersebut masih akan relatif sama dengan performa sepanjang tahun ini.
Hendra mengatakan pada 2024 masalah yang dihadapi oleh penambang batu bara – di Indonesia dan negara-negara produsen utama lainnya – adalah makin tingginya biaya produksi. Alhasil, margin perusahaan batu bara pun berisiko kian tergerus pada tahun depan.
Kenaikan biaya produksi tersebut dipicu oleh inflasi harga bahan bakar, serta makin banyaknya tambang batu bara yang mencatatkan stripping ratio yang makin besar, sehingga biaya penambangan mereka pun kian mahal.
Tantangan lain bagi pengusaha batu bara pada 2024 adalah kenaikan beban royalti yang berlaku sejak Agustus 2022 bagi pemegang izin usaha pertambangan (IUP) serta April 2022 bagi pemegang izin usaha pertambangan khusus (IUPK).
Sumber: Bloombergtechnoz