JAKARTA, investortrust.id - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) Febrio Kacaribu menjelaskan dinamika perekonomian Indonesia berpengaruh terhadap kinerja BUMN. Dalam rapat panitia kerja (panja) Badan Anggaran (Banggar) DPR, Febrio mengatakan pascapandemi Covid-19 laba bersih gabungan portofolio BUMN mengalami kenaikan.

Pada 2021, laba bersih gabungan portofolio BUMN mencapai Rp 124,7 triliun. Angka ini kemudian melesat pada 2022 dengan naik sebesar Rp 309 triliun. Laba tersebut mengalami penurunan pada 2023 dengan Rp 292 triliun.

“Tahun 2022 ekonomi kembali tumbuh positif di angka 5,1% sehingga kinerja BUMN turut membaik. Ini berdampak pada meningkatnya dividen 2023 sebesar Rp 82,1 triliun. Pada 2023, pertumbuhan ekonomi 5,05%, kinerja sektoral tumbuh positif terutama pada sektor jasa keuangan dan asuransi, pertambangan dan galian, serta konstruksi,” ucap Febrio, di gedung MPR/DPR, Jakarta, Kamis (20/6/2024).

Febrio mengatakan terdapat 10 BUMN di tujuh klaster yang berkontribusi terhadap dividen sepanjang 2019 hingga 2023. Dari klaster jasa keuangan, terdapat PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk, dan PT Bank Nasional Indonesia Tbk (BNI). Sementara itu dari klaster pertambangan terdapat PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID).

Untuk klaster energi PT Pertamina dan PT PLN menjadi dua BUMN penyumbang dividen terbesar selama periode itu. Klaster telekomunikasi, PT Telkom Indonesia Tbk memimpin sumbangan dividen. Klaster infrastruktur terdapat PT Semen Indonesia Tbk, klaster logistik terdapat PT Pelindo, dan klaster pangan dan pupuk terdapat PT Pupuk Indonesia.

“Kinerja keuangan BUMN 2023 sedikit melambat namun diharapkan dividen tahun 2024 masih akan tumbuh positif,” kata dia.

Berdasarkan dokumen Laporan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) 2023 realisasi pendapatan Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) mencapai Rp 82,1 triliun atau mencapai 100,64% dari target Perpres Nomor 75 Tahun 2023 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2023.

Berikut daftar 10 BUMN penyumbang dividen terbesar pada 2023:

1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan setoran dividen Rp 23,23 triliun.

2. PT Pertamina (Persero) dengan setoran dividen Rp 14,02 triliun.

3. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan setoran dividen Rp 12,84 triliun.

4. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dengan setoran dividen Rp 8,65 triliun.

5. PT Mineral Industri Indonesia (Persero) dengan setoran dividen Rp 7,45 triliun.

6. PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan setoran dividen Rp 5,05 triliun.

7. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan setoran dividen Rp 4,39 triliun.

8. PT PLN (Persero) dengan setoran dividen Rp 2,19 triliun.

9. PT Pelabuhan Indonesia (Persero) dengan setoran dividen Rp 1,38 triliun.

10. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dengan setoran dividen Rp 0,85 triliun.