Manajemen XL Axiata (EXCL) Angkat Bicara soal Rencana Merger dengan Smartfren (FREN)
2024-05-17 08:14:11
JAKARTA, investortrust.id - Manejemen PT XL Axiata Tbk (EXCL) akhirnya angkat bicara terkait rencana penggabungan usaha atau merger dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN).
Sebagaimana diketahui, para pengendali dua emiten, yakni Axiata Group Bhd dan Grup Sinar Mas telah menjajaki rencana aksi korporasi itu.
Penjajakan tersebut disepakati lewat penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dilakukan pada Rabu (15/5/2024) oleh Axiata Group Bhd, PT Wahana Inti Nusantara (WIN), PT Global Nusa Data (GND), dan PT Bali Media Telekomunikasi (BMT). WIN, GND, dan BMT merupakan entitas bisnis yang mewakili Grup Sinar Mas.
Group Head Corporate Communications XL Axiata Reza Mirza menyebut pihaknya belum bisa memberikan informasi lebih lanjut terkait rencana merger dengan Smartfren. Sebab, aksi korporasi tersebut merupakan kesepakatan antara pemegang saham pengendali.
“Tidak ada kepastian bahwa diskusi yang sedang berlangsung antara kedua belah pihak akan menghasilkan sebuah perjanjian yang akan menghasilkan sebuah perjanjian atau selesainya rencana transaksi,” katanya kepada Investortrust pada Kamis, (16/5/2024).
Reza mengungkapkan langkah selanjutnya sehubugan dengan rencana merger XL Axiata dan Smartfren adalah uji tuntas, dan persiapan rencana bersama. Dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian dan perolehan persetujuan dari perusahaan dan segala regulasi yang terkait.
Sementara itu, Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys menyebut penandatanganan nota kesepahaman antara Axiata Group dan Grup Sinar Mas menandai keseriusan keduanya untuk menjajaki merger XL Axiata dan Smartfren. Selama ini, wacana aksi korporasi itu hanya dibahas secara informal.
“Kita dalami [rencana merger] secara official [resmi]. Kalau kemarin baru ngobrol-ngobrol sambil makan malam sekarang dalam tatanan korporasi yang benar,” katanya ketika ditemui di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (16/5/2024).
Lebih lanjut, Merza menjelaskan uji tuntas akan dilakukan untuk mengetahui kondisi masing-masing perusahaan secara detail. Baik dari aspek keuangan maupun operasional, untuk kemudian dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan selanjutnya.
“Sama-sama melihat, mencari bibit, bebet, dan bobotnya,” ujarnya.