ARCI Milik Grup Rajawali Stop Kegiatan Tambang di Dua Lokasi Akibar Banjir dan Longsor
2024-04-17 08:08:22
JAKARTA, investortrust.id – Emiten tambang mineral milik Grup Rajawali, PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) mengungkap adanya hambatan kegiatan penambangan di salah satu pit kontrak karya milik dua anak usahanya, PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN).
Sekretaris Perusahaan PT Archi Indonesia Tbk Hidayat Dwiputro Sulaksono mengatakan, saat ini ini kegiatan penambangan di pit tersebut telah dihentikan sementara waktu.
‘’Sampai dengan keterbukaan informasi ini disampaikan, MSM dan TTN telah menyampaikan informasi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menanggulangi dampak dari kerusakan tersebut dan melakukan tindakan lebih lanjut yang diperlukan,’’ urai Hidayat dalam laporan keterbukaan informasi yang dirilis, Selasa (16/04/2024).
Dikatakan, penghentian aktivitas penambangan disebabkan adanya bencana banjir dan tanah longsor dilokasi tambang milik MSM dan TTN tersebut.
Bencana tersebut kata dia disebabkan cuaca ekstrem, di mana terjadi hujan lebat tidak biasa di wilayah Kabupaten Minahasa Utara (Minut) dan Kota Bitung (Bitung) Propinsi Sulawesi Utara selama lebih dari 24 jam, pada tanggal 6 - 7 April 2024 lalu.
Meski begitu Perseroan menyampaikan bahwa kejadian tersebut tidak mengakibatkan adanya korban jiwa atau luka.
Namun terjadap bisnis, bencana banjir dan tanah longsor diakui berpotensi menghambat aktivitas penambangan di pit terkait, serta arus kas Perseroan selama proses perbaikan.
‘’Peristiwa ini tidak berdampak kepada pit lainnya yang dimiliki oleh MSM dan TTN, sehingga proses produksi di pit lainnya dapat terus berjalan secara normal,’’ urainya.
Sebelumnya, Manajemen ARCI mengumumkan kinerja tahun buku 2023 dengan meraih pendapatan menjadi sebesar US$ 249,63 juta atau setara dengan Rp 3,85 triliun. Angka tersebut mencerminkan pertumbuhan sebesar 15,31% dibandingkan dengan pendapatan 2022 sebesar US$ 216,47 juta.
Kenaikan pendapatan mendorong pertumbuhan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk menjadi sebesar US$ 14,56 juta dari sebelumnya sebesar US$ 14,55 juta di 2022.
Kemudian, per Desember 2023 ARCI mencatatkan total liabilitas sebesar US$ 540,95 juta. Sementara itu, total ekuitas sebesar US$ 262,62 juta.
Adapun, total aset ARCI tercatat sebesar US$ 803,58 juta atau naik 10,67% dibandingkan dengan 2022.