PTBA Gandeng BRIN Kembangkan Batu Bara untuk Bahan Baku Baterai Li-ion
2024-07-16 08:06:47
JAKARTA, investortrust.id - Emiten anggota Grup MIND ID, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam melakukan pilot project konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet untuk bahan baku baterai Lithium-ion (Li-ion) di Kawasan Industri Tanjung Enim, Senin (15/7/2024).
PTBA mengklaim, konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet akan menjadi yang pertama di dunia.
Direktur Portfolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo menyampaikan, seluruh perusahaan di bawah Grup MIND ID berkomitmen dalam mengoptimalkan nilai tambah sumber daya mineral dan batu bara Indonesia, melalui mandat untuk mengelola sumber daya dan cadangan strategis, melakukan hilirisasi, dan kepemimpinan pasar guna menjadi perusahaan kelas dunia.
Dilo berharap bahwa pilot project ini dapat terus berlanjut hingga ke tahap komersial. Dia mengatakan, keberlanjutan proyek ini sangat memerlukan dukungan dan kajian mendalam dari aspek keekonomiannya.
"MIND ID memiliki fokus mendukung ekosistem baterai kendaraan listrik. Karena itu, potensi ini harus didukung sepenuhnya oleh seluruh Grup MIND ID. Proyek ini merupakan langkah strategis yang tidak hanya mendukung diversifikasi usaha PTBA, tetapi juga memperkuat posisi kita dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik di masa mendatang," ujar Dilo dalam keterangan tertulis yang diterima Senin (15/8/2024).
Sementara itu, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arsal Ismail menuturkan, pengembangan batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet adalah komitmen PTBA dalam mendukung kebijakan Pemerintah untuk mendorong hilirisasi batu bara serta menjaga ketahanan energi nasional.
"Bukit Asam ingin menghadirkan energi tanpa henti untuk negeri. Salah satu upaya yang kami lakukan yakni dengan mewujudkan industri batu bara dengan clean technology di Indonesia,” ungkap Arsal.
Lebih lanjut kata dia, implementasi Anode Sheet berbahan baku batu bara ini merupakan yang pertama di dunia, sehingga dapat menjadi salah satu terobosan penting dalam hilirisasi batu bara.
“Pengembangan batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet juga akan mendukung kemajuan industri kendaraan listrik di dalam negeri," ungkap Arsal.
Kebutuhan Artificial Graphite dan Anode Sheet akan semakin meningkat di masa mendatang, seiring dengan pertumbuhan industri kendaraan listrik. Tak hanya untuk industri kendaraan listrik, Artificial Graphite dan Anode Sheet juga dibutuhkan industri-industri lain seperti industri penyimpanan energi, elektronik hingga peralatan medis.
Hilirisasi tersebut sejalan dengan visi PTBA menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan, serta mendukung pencapaian target Net Zero Emission (karbon netral) pada 2060 atau sebelumnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pemanfaatan Riset & Inovasi pada Industri BRIN Mulyadi Sinung Harjono menyampaikan harapannya agar pilot project konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet dapat membawa manfaat untuk memperkuat posisi Indonesia dalam industri bahan baku strategis.
"Kami berharap kerja sama dengan PTBA terus berlanjut, menghasilkan penelitian yang bermanfaat, serta pilot project konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet ini berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan," tuturnya.
Sebagai catatan, Artificial Graphite merupakan bahan utama untuk pembuatan anoda. Adapun Anode Sheet adalah elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi (kutub positif), salah satu komponen penting untuk baterai Li-ion.