OJK Ungkap Penyebab Merger BABP dan NOBU Berjalan Lambat
2024-01-15 14:47:20
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut proses merger antara PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) milik taipan James Riady dengan PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) masih terus berproses.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Dian Ediana Rae mengatakan saat ini masing-masing Pemegang Saham Pengendali (PSP) terus melakukan komunikasi dalam rangka proses negosiasi terkait pemenuhan rasio kepemilikan saham bank hasil merger.
Menurutnya, mengingat kedua entitas merupakan bagian dari ekosistem konglomerasi yang besar, membuat kompleksitas bisnis kian tinggi, alhasil negosiasi tersebut memerlukan waktu yang tidak sebentar. Dian menambahkan OJK terus memonitoring untuk memastikan pelaksanaan komitmen merger dari kedua bank dapat terlaksana dengan baik.
Meski begitu, sebelumnya Dian sempat menyinggung bahwa merger kedua bank itu menjadi point of no return alias harga mati dalam konsolidasi perbankan Tanah Air. Di mana, rencana merger kedua bank juga merupakan wujud komitmen dari pemegang saham secara business to business (B2B) dalam rangka mendukung konsolidasi serta penguatan industri perbankan.
Saat ini, baik BABP dan NOBU sama-sama masuk ke dalam KBMI I atau bank kelas bawah. BABP mempunyai modal inti Rp3,32 triliun per September 2023 dan NOBU memiliki modal inti Rp3,12 triliun pada periode yang sama.
Sumber: Bisnis