BATA Tutup Pabrik, BEI: Belum Ada Rencana Suspensi Saham
2024-05-14 08:08:53
JAKARTA, investortrust.id - PT Sepatu Bata Tbk (BATA) resmi menutup pabriknya di Purwakarta, Jawa Barat, akibat tidak mampu menanggung beban kerugian produksi.
Tak hanya itu, BATA juga telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap 233 pekerja mereka di Purwakarta.
Beratnya beban operasional membuat kinerja keuangan BATA didera rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp190,28 miliar pada tahun 2023. Angka tadi melonjak 79,56% dari rugi yang diderita pada tahun sebelumnya.
Sementara itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga memberikan notasi L pada saham BATA. Notasi tadi disematkan BEI kepada saham yang perusahaannya terlambat menyampaikan laporan keuangan.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, BEI telah meminta tanggapan lebih lanjut kepada BATA terkait penutupan pabrik dan PHK massal yang telah menjadi perhatian.
“Sudah kita lakukan dan mohon ditunggu jawabannya beberapa hari ke depan,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna di BEI, saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Rabu (8/5/2024).
Namun, Bursa masih enggan untuk melakukan suspensi bahkan delisting pada saham BATA tersebut. “Kita pantau perkembangannya dulu, jangan buru-buru di suspensi atau delisting,” jelasnya.
Dihubungi terpisah, Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas, Soekarno Alatas mengatakan, kinerja BATA sendiri sedang dalam tren penurunan, yang mana dibuktikan dari kerugian selama 4 tahun terakhir. “Bahkan di 2023 ruginya semakin meningkat,” ungkapnya pada investortrust.id, Senin (13/5/2024).
Sejalan dengan kinerja fundamental, harga saham BATA juga dalam tren penurunan. Sebagai informasi, hari ini (13/5) saham BATA terkoreksi 6 poin (7,79%) ke level 71.
Soekarno menilai, proyeksi BATA dengan adanya PHK karyawan secara operasional memang bisa menurunkan beban tapi apabila tidak sejalan dengan strategi yang tepat maka kinerja ke depannya masih akan tetap tertekan.
“Ditambah persaingan semakin ketat dan brand BATA sendiri mungkin sudah mulai ditinggalkan,” paparnya.
Pergerakan Harga Saham BATA: