PIK2 (PANI) Private Placement Rp 4,09 Triliun, Aguan Perbesar Kendali
2024-08-13 08:07:10
JAKARTA, investortrust.id – PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) atau PIK2 akan menggelar penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement Tahap I dengan target dana Rp 4,09 triliun.
Seluruh saham baru tersebut akan dibeli oleh pemegang saham pengendali PT Multi Artha Pratama, yaitu perusahaan yang dikendalikan Sugianto Kusuma atau dikenal dengan Aguan bersama dengan Salim Grup.
Manajemen PIK2 dalam penjelasan resminya di Jakarta, Senin (12/8/2024), menyebutkan bahwa perseroan akan melakukan private placement sebanyak 787,43 juta saham PANI dengan harga pelaksanaan Rp 5.200 per saham. Harga pelaksanaan ini lebih rendah, dibandingkan harga penutupan saham PANI di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (12/8/2024), Rp 5.275 per saham.
Dengan demikian perseroan melakukan private placement sebanyak 5% saham. Jumlah saham yang diterbitkan tersebut lebih rendah, dibandingkan perkiraan semula sekitar 10% saham sesuai dengan persetujuan pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa pada 26 Juni 2024.
“Seluruh saham baru tersebut akan diambilbagian oleh PT Multi Artha Pratama yang juga bertindak sebagai pengendali perseroan. Sedangkan pelaksanaan PMHTHMETD I akan dilaksanakan pada 19 Agustus 2024,” tulisnya dalam penjelasan tersebut.
Dirut PANI Sugianto Kusuma
Berdasarkan data registrasi pemegang saham, Multi Artha bertindak sebagai pengendali dengan kepemilikan 89,2% saham PANI. Dengan demikian, total kepemilikan saham PANI yang digenggam Multi Artha akan lebih dari 95% saham setelah private placement tersebut.
Sementara itu, Analis Sucor Sekuritas Niko Pandowo mengatakan, private placement PIK2 diharapkan berimbas positif terhadap nilai aset bersih (NAV) dan kinerja keuangan keuangan ke depan.
Apabila dana tersebut dimanfaatkan untuk penambahan cadangan lahan dengan harga pembelian Rp 2,5 juta per meter persegi, dia menilai, NAV perseroan berpotensi bertambah pesat dengan asumsi harga jual lahan setelah dikembangkan menjadi Rp 15 juta per meter persegi.
Dengan adanya penambahan cadangan lahan yang bersumber dari private placement, tidak menutup kemungkinan PANI akan menggelar penerbitan saham baru atau