JAKARTA, investortrust.id – PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menandatangani perjanjian penjualan saham bersyarat (PPJB) anak usahanya PT Megapratama Karya Persada kepada perusahaan asal Singapura Sight Investment Company Pte Ltd.
Dalam PPJB disebutkan bahwa LPKR melalui anak usahanya Megapratama Karya Persada akan mengalihkan sebany1k 1,35 miliar unit atau setara dengan 10,4% saham PT Siloam Hospitals Tbk (SILO) kepada Sight Investment.
“Nilai transaksinya setara dengan Rp 3,85 triliun. Transaksi ini merupakan transaksi berysarat dengan pemenuhan pelaksanaan dilakukan setelah seluruh syarat terpenuhi,” tulis Corporate Secretary LPKR Ratif Safitri dalam penjelasan resminya di Jakarta, Senin (13/5/2024).
Manajemen menungkapkan lebih lanjut bahwa transaksi ini akan berdampak positif bagi perseroan, yaitu penguatan neraca keuangan serta meningkatkan kas LPR. Sedangkan penjualan dan pembelia saham SILO tidak teraffiliasi.
Berdasarkan data registrasi pemegang saham, Lippo Karawaci (LPKR) bertindak sebagai pengendali dengan kepemilikan 49,57% saham Siloam (SILO). Sisanya dikuasai Prime Helth 26,18% dan sisanya investor publik.
Sebelumnya, Lippo Karawaci (LPKR), pengembang real estat dan layanan kesehatan, membukukan penjualan marketing (marketing sales) properti senilai Rp 1,5 triliun pada kuartal I-2024. Realisasi ini setara dengan 28% dari target pra penjualan tahun ini dengan total Rp 5,37 triliun.
Sebaliknya kinerja keuangan justru anjlok setelah berbalik rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 179,12 miliar pada kuartal I-2024, dibandingkan laba bersih Rp 1,12 triliun pada kuartal I-2023.
Baca Juga
Pendapatan Naik, Lippo Karawaci (LPKR) Berbalik Cetak Laba Rp 653,69 Miliar Tahun 2023
Marketing sales kuartal I-2024 didominasi penjualan rumah tapak setelah berhasil meluncurkan Park Serpong dan Lippo Cikarang Cosmopolis, yaitu konsep baru di Cikarang yang didukung sejumlah produk XYZ Livin.
Perseroan juga mencatatkan bahwa sebanyak 55% pra penjualan bersumber dari berbagai proyek perumahan yang menyasar pemilik rumah pertama, seperti Cendana Homes, XYZ Livin, dan Waterfront Uptown.
Hingga kuartal I-2024, LPKR mencatatkan rugi periode berjalan senilai Rp 90,18 miliar, dibandingkan periode sama tahun lalu dengan laba periode berjalan Rp 1,25 triliun. Rugi bersih tersebut berbanding terbalik dengan peningkatan pendapatan dari Rp 3,81 triliun menjadi Rp 4,60 triliun.
Grafik Saham LPKR