Update Transaksi Bursa Karbon, Capai Rp 36,77 Miliar hingga Akhir Mei 2024
2024-06-12 08:06:38

JAKARTA, investortrust.id - Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Inarno Djajadi membeberkan, nilai transaksi bursa karbon telah mencapai Rp 36,77 miliar.

 

Nilai transaksi tadi merupakan akumuasi sejak bursa karbon diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada 29 September 2023 hingga akhir Mei 2024.

 

Secara rinci Inarno menyebut, 26,86% transaksi terjadi pasar regular, lalu 22,88% di pasar negosiasi, dan 50,26% di pasar lelang. Adapun, hingga 31 Mei 2024 terdapat 62 pengguna jasa bursa karbon yang memperoleh izin OJK dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan total volume 608.427 co2 ekuivalen.

 

https://res.cloudinary.com/dzvyafhg1/image/upload/v1715953032/investortrust-bucket/images/1715953038569.png
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi. Foto: Istimewa ()
Source:

 

Bursa karbon atau yang juga diketahui sebagai IDXCarbon adalah salah satu upaya komitmen dekarbonisasi Indonesia menuju Net Zero Emission pada tahun 2060. Untuk merealisasikan potensi dari bursa karbon, OJK akan terus berupaya meningkatkan sinergi dengan pemerintah dalam mengupayakan ekosistem yang dibutuhkan.

 

“Ke depan, potensi Bursa Karbon masih sangat besar mempertimbangkan terdapat 3.765 pendaftar yang tercatat di Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI) dan tingginya potensi unit karbon yang dapat ditawarkan,” tutur Inarno dalam Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan & Kebijakan OJK Hasil RDK Bulanan Mei 2024 secara daring, Senin (10/6/2024).

 

Dalam kesempatan lain, Inarno menjelaskan bahwa, perlu untuk membangun ekosistem pendukung pengembangan bursa karbon agar misi Net Zero Emission dapat tercapai.

 

“Yang tertinggi itu carbon taxnya juga tinggi sekali, ini ekosistem yang lain harus kita dorong perlu juga didorong ekosistem yang lain supaya bisa berjalan dengan baik,” jelasnya.

 

Di samping itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan sebanyak 96 perusahaan yang berpartisipasi dalam bursa karbon sampai akhir tahun 2024.

 



Bagikan :

Anda Mungkin Menyukai Ini :
Bukalapak (BUKA) Tutup Layanan Marketplace, Kas ...

2025-01-08 08:08:54

Selengkapnya

Ekspansi, Produsen Beras Topi Koki (HOKI) Optimi ...

2025-01-08 08:07:35

Selengkapnya

Waskita Beton (WSBP) Tuntaskan Pengiriman Spun P ...

2025-01-08 08:06:06

Selengkapnya