BOPO Multifinance Terendah Sejak Pandemi
2022-07-12 10:31:42
Industri multifinance mencatat rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) terendah sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada Maret 2020. Tren positif tersebut mengerek laba bersih multifinance sebesar 35,97% secara year on year (yoy).
Mengacu statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio BOPO multifinance pada Mei 2022 di level 78,64%. Relatif terus menurun dibandingkan posisi Maret 2020 sebesar 80,55% atau titik tertinggi pada Agustus 2020 di posisi 91,95%. Pencapain ini tidak terlepas dari optimalisasi kinerja pembiayaan yang terindikasi terus membaik. Piutang pembiayaan naik 4,2% (yoy) menjadi Rp 362,71 triliun per Mei 2022. Dengan begitu, pendapatan bunga atau bagi hasil tumbuh 6,86% (yoy) menjadi Rp 34,38 triliun, turut mendorong pendapatan operasional meningkat 7,67% (yoy) menjadi Rp 40,77 triliun.
Di samping itu, beban operasional hanya naik 1,03% (yoy) menjadi Rp 32,06 triliun. Utamanya dipengaruhi beban bunga yang turun cukup dalam yakni 8,75% (yoy) menjadi Rp 6,87 triliun. Sedangkan pos-pos biaya seperti tenaga kerja, pemasaran, dan biaya penyisihan/penyusutan tetap meningkat. Alhasil, multifinance berhasil membukukan laba bersih mencapai Rp 7,04 triliun pada Mei 2022, meningkat sebesar 35,97% (yoy). Return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) ikut terkerek melampaui pencapaian sepanjang akhir tahun lalu. Per Mei, ROA di level 5,03% dan ROE di posisi 12,63%.
Namun demikian, ke depan multifinance akan dihadapkan tantangan peningkatan biaya dana (cost of fund/CoF) seiring indikasi Bank Indonesia (BI) bakal meningkatkan suku bunga acuannya. Untuk setidaknya mempertahankan pencapaian sampai saat ini, sejumlah multifinance tengah bersiap menyambut tantangan tersebut.
Sumber: Investor Daily