Begini Kelanjutan Rencana Akuisisi Fiber Optik Indosat (ISAT) oleh Mitratel (MTEL)
2024-08-09 08:05:55
JAKARTA, investortrust.id - Emiten menara telekomunikasi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) belum mau mengungkap kelanjutan dari rencana akuisisi jaringan kabel serat optik dari operator telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison (IOH).
Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama mengatakan, pihaknya belum bisa mengumumkan bagaimana kelanjutan dari akuisisi yang nilainya diperkirakan mencapai US$ 2 miliar itu. Mitratel kata dia, masih dalam tahap diskusi internal untuk menentukan kelanjutan dari rencana tersebut.
"Saya belum bisa umumkan, kalau fibre to the tower (kabel serat optik yang meghubungkan antarmenara) kami pasti partisipasi, tetapi karena mix sehingga kami masih melakukan penilaian," katanya ketika ditemui usai Media Gathering Mitratel 2024 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) belum lama ini.
Hendra menjelaskan jaringan kabel serat optik yang bakal dilego oleh IOH tidak hanya menghubungkan antarmenara stasiun pemancar atau base transceiver station (BTS). Jaringan tersebut meliputi jaringan kabel bawah laut (submarine cable system), jaringan utama (backbone), dan fibre to the home (FTTH) atau jaringan untuk melayani pelanggan ritel.
"Itu bukan bagian dari bisnis Mitratel ya jadi perlu ada pertimbangan lagi," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menyebut pihaknya akan menambah jaringan kabel serat optiknya sepanjang 14.000 km hingga akhir tahun ini untuk mendukung operasional BTS. Saat ini, panjang kabel serat optik yang sudah digelar oleh anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk itu mencapai 37.602 kilometer.
Penambahan jaringan kabel serat optik dilakukan oleh Mitratel sejalan dengan kebutuhan operator seluler yang berlomba-lomba menghadirkan internet cepat ke daerah yang menjadi target pasar. Tak terkecuali jaringan 5G yang kini sudah bisa dinikmati di ratusan lokasi di Indonesia.
"Di mana 7.500 km-nya sedang tahap pembangunan, nah kita masih ada PR (pekerjaan rumah) lagi 6.500 km di sisa waktu sampai dengan akhir tahun kita optimis ltis hal tersebut bisa kita raih, proses diskusi, planning (perencanaan) bersama dengan seluruh tenant (operator seluler pengguna menara) sudah kita lakukan," katanya.
Pria yang akrab disapa Teddy itu juga menegaskan pihaknya akan terus menambah aset, tak terkecuali jaringan kabel serat optik baik secara organik maupun inorganik, termasuk adanya potensi pelepasan aset dari operator telekomunikasi.