JAKARTA, investortrust.id – PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) melaporkan penggunaan dana hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham yang baru terpakai Rp 245,64 miliar. Jumlah ini setara 67,49% dari hasil bersih dana IPO sebesar Rp 363,93 miliar.
“Sebanyak Rp 218,5 miliar dialokasikan untuk setoran modal ke entitas anak perseroan, yaitu PT Tamtama Perkasa,” jelas Chief Financial Officer (CFO) Petrindo Jaya Kreasi, Kartika Hendrawan di Jakarta, baru-baru ini.
Menurut Kartika, Petrindo Jaya juga menyetor modal untuk pembangunan intermediate stockpile (ISP) dan infrastruktur pendukungnya sebesar Rp 27,1 miliar. Realisasi ini baru setara 18,63% dari rencana penggunaan dana berdasarkan prospektus yang dianggarkan sejumlah Rp 145,39 miliar.
Kartika menjelaskan, dari IPO 1,69 miliar saham yang menghasilkan Rp 371,8 miliar, perseroan membayar biaya penawaran umum hampir senilai Rp 7,9 miliar. Biaya ini meliputi biaya jasa penjamin (underwriting fee) Rp 3,33 miliar dan biaya jasa profesi penunjang pasar modal (capital market supporting profession fee) Rp 3,37 miliar.
“Ada pula pembayaran jasa lembaga penunjang pasar modal (capital market supporting institution fee) Rp 133,2 juta dan biaya lain-lain yang dapat diatribusikan langsung sebagai biaya emisi sebesar Rp 1,02 miliar. Dengan begitu, biaya penawaran umum yang dipotong dari hasil IPO adalah Rp 7,86 miliar,” papar dia.
Adapun sisa dana hasil IPO yang belum terpakai sebesar Rp 118,3 miliar, kata Kartika, ditempatkan dalam bentuk rekening giro di Bank Mandiri. Laporan penggunaan dana hasil IPO perseroan yang ditandatangani Direktur Utama Petrindo Jaya Kreasi Michael menunjukkan, dana yang disimpan sebagai giro memiliki bunga 4-5% per tahun.
“Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum tersebut akan dilaporkan oleh perseroan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sesuai ketentuan yang berlaku,” jelas manajemen Petrindo Jaya Kreasi.