Atlantis Subsea (ATLA) Ungkap Strategi Bisnis Usai Terima Dana IPO Rp 120 Miliar
2024-06-07 08:02:06
JAKARTA, investortrust.id – Emiten penyedia Solusi sektor minyak dan gas (migas) PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) mencatat pendapatan proyek survei dan inspeksi bawah laut Rp 42 miliar di tahun 2023.
Direktur Utama PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk Yophi Kurniawan menyampaikan, perolehan pendapatan tersebut berkat kerja keras manajemen di tengah ketatnya persaingan bisnis usai pandemi Covid-19.
Sementara untuk tahun ini, dia menyebut, kondisi industri jasa survei dan inspeksi cukup menantang karena kini merupakan tahun politik, tapi pihaknya optimistis pertumbuhan bisnis perseroan pada 2024 akan lebih baik.
Optimisme tersebut dikarenakan ATLA berhasil melakukan initial public offering (IPO) pada April 2024 lalu, sehingga diharapkan dana yang masuk dapat meningkatkan modal perusahaan. Melalui IPO, ATLA berhasil meraup dana segar Rp 120 miliar, sebelum dikurangi biaya emisi.
“Kami akan memaksimalkan dana tersebut untuk berusaha mendapatkan nilai kontrak yang lebih besar, karena sebelumnya kami tidak bisa melakukan bidding untuk proyek-proyek bernilai besar dikarenakan kami belum memiliki modal yang cukup untuk mengerjakan proyek-proyek tersebut,” ujar Yophi dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (6/6/2024).
Lebih lanjut, pihaknya berkomitmen untuk mengembangkan bisnis ATLA lebih besar lagi agar dapat lebih dikenal sebagai penyedia jasa survei dan inspeksi tidak hanya untuk industri minyak dan gas, tapi juga untuk industri lainnya yang memerlukan jasa tersebut.
Perseroan pun telah memperoleh dua kontrak baru sepanjang semester pertama 2024 yang merupakan kelanjutan dari proyek sebelumnya untuk Proyek Gansar yakni, pekerjaan survei bawah laut untuk proyek Petronas Gansar dan Proyek CPOC JDA yakni, pekerjaan untuk survei bawah laut proyek MMHE.
Kedua kontrak proyek tersebut berasal dari PT Timas Suplindo yang telah lama menjalin kerja sama dengan ATLA.
Selain itu, Yophi menuturkan bahwa pihaknya juga sedang dalam proses penjajakan dua potensi proyek dari calon klien baru yang saat ini masih dalam tahapan negosiasi sehingga pihaknya belum dapat memberikan keterangan rinci mengenai proyek tersebut.
“Proyek tersebut berasal dari calon klien baru kami sehingga dapat menambah portfolio klien kami, kami berharap dan berusaha dua proyek tersebut dapat kami peroleh di semester kedua 2024”, imbuhnya.