JAKARTA, investortrust.id – PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) atau Lonsum telah menghapus sebanyak 2,9 juta saham treasuri. Sedangkan harga saham LSIP langsung ditutup melesat pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (5/9/2024).

Saham LSIP hari ini ditutup melesat Rp 75 (8,57%) menjadi Rp 950. Manajemen perseroan dalam penjelasan resminya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (5/9/2024), menyebutkan penghapusan tersebut mengakibatkan penurunan total saham perseroan dari semula 6,82 miliar saham menjadi 6,81 miliar saham.

Hingga semester I-2024, Lonsum membukukan penurunan pendapatan dari Rp 1,88 triliun menjadi Rp 1,80 triliun. Sedangkan beban pokok penjualan turun drastis dari Rp 1,55 triliun menjadi Rp 1,19 triliun. Alhasil laba bruto perseroan melesat dari Rp 329,01 miliar menjadi Rp 602,85 miliar. 

Lonsum (LSIP) juga berhasil membukukan laba usaha dari Rp 117,59 miliar menjadi Rp 613 miliar. Kenaikan tersebut didukung atas kenaikan laba bruto didukung dengan lompatan penghasilan operasio lainnya dari Rp 27 miliar menjadi Rp 123 miliar. 

Kenaikan tersebut berdampak terhadap lompatan laba periode berjalan eprseroan dari Rp 165,67 miliar menjadi Rp 597,81 miliar. Sedangkan laba per saham dasar perseroan naik dari Rp 24 menjadi Rp 88 per saham.

Lonsum merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit dan karet yang mayoritas sahamnya dikendalikan grup Salim melalui PT Salim Ivomas dengan kepemilikan 59,48% saham. Sisanya Indo Agri Resources Ltd 0,111% dan Masyarakat atau public sebanyak 40,34% saham.

Grafik Saham LSIP