Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) Masih Belum Bagi Dividen, Ternyata Ini Penyebabnya
2024-06-06 08:05:53
JAKARTA, investortrust.id – PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) belum membagikan dividen pasca melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2023. Tahun lalu, Perseroan juga tidak mengajukan pembagian dividen ke Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2022.
Melalui keterangan tertulis, Manajemen Petrindo menginformasikan bahwa RUPST menyetujui seluruh laba bersih 2023 dicatat sebagai laba yang ditahan.
Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dari kinerja tahun lalu berjumlah Rp 238,3 miliar ini, akan dialokasikan untuk membiayai kegiatan usaha perseroan.
“Pembagian dividen dari financial year 2023 belum bisa dilakukan dikarenakan retained earnings Perseroan yang masih negatif, sejalan dengan peraturan yang berlaku,” jelas Chief Financial Officer Petrindo Jaya Kreasi Kartika Hendrawan kepada wartawan, Rabu (5/6/2024).
Dia menegaskan, retained earnings perseroan membaik dari negatif Rp 822 miliar pada 2022 menjadi negatif Rp 584 miliar tahun lalu. Dengan perkembangan yang baik tahun ini, manajemen optimistis posisi retained earnings akan berbalik positif pada tahun buku 2024.
Pada waktu yang sama, Kartika turut menyampaikan progres perkembangan bisnis Perseroan sampai saat ini. Sepanjang 2023, Petrindo bersama anak usaha terus berfokus mengakselerasi kinerjanya melalui ekspansi strategis.
“Kami bangga telah menyelesaikan akuisisi 100% saham di PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU), perusahaan pertambangan batu bara termal dan batu bara metalurgi bitumen,” sambung dia.
Selain itu Perseroan juga telah menyelesaikan transaksi dengan PT Caraka Reksa Optima untuk memperoleh 34% kepemilikan saham di dalam PT Petrosea Tbk (PTRO).
Penyelesaian akuisisi ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk membangun landasan yang kokoh demi pertumbuhan mereka di masa depan.
“Perkembangan lainnya terkait anak usaha kami, Petrosea, terus mempercepat diversifikasi portofolio proyeknya dengan menangkap peluang bisnis baru di beberapa proyek,” ujar manajemen.
Petrosea dan BP Berau Ltd. menandatangani kontrak untuk Pekerjaan Awal Darat Teknik, Pengadaan, dan Konstruksi (EPC) untuk Proyek Ubadari, Tangguh EGR/CCUS, dan Tangguh Onshore Compression (UCC) dengan nilai kontrak diperkirakan sebesar US$ 302 juta.
Selain itu, Petrosea juga menandatangani kontrak layanan pertambangan dengan PT Pasir Bara Prima senilai US$ 511 juta.
Petrosea juga berhasil mempertahankan pertumbuhan organik nilai kontraknya dengan mendapatkan kontrak baru dari klien strategis baru di lini bisnis EPC dan lini bisnis kontrak pertambangan.
“Dengan begitu, perusahaan menghasilkan order book sebesar US$ 2,81 miliar, meningkat sebesar 80,13% dari US$ 1,56 miliar pada tahun sebelumnya,” tutup Kartika. (CR-10)
Grafik Harga Saham CUAN secara Ytd: