JAKARTA, investortrust.id – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menyumbang Rp 259,6 triliun hingga Rp 392 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia sepanjang 2023.
Nilai tersebut merupakan hasil penghitungan dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI).
Direktur Utama GoTo Patrick Walujo mengatakan, GoTo sebagai perusahaan karya anak bangsa terus berjuang untuk menjadi kebanggaan Indonesia.
Mereka percaya, teknologi bisa mendorong masyarakat untuk meraih masa depan yang lebih baik, terutama bila teknologi yang dikembangkan dapat bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat.
“GoTo lahir di Indonesia, ditumbuhkembangkan oleh orang Indonesia untuk membawa manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia. Dampak positif yang diberikan perusahaan terhadap perekonomian nasional menjadi motivasi kuat memastikan bisnis kami dapat terus bertumbuh,” ujar Patrick dalam keterangan tertulis, Rabu (5/6/2024).
Proyeksi kontribusi GoTo berasal dari nilai tambah yang dihasilkan dari aktivitas perusahaan dan mitra bisnis dalam ekosistem mereka, yakni mitra pengemudi dan pedagang (merchant) UMKM.
Hasil kajian ini juga didasarkan pada klasifikasi 17 sektor dari Badan Pusat Statistik (BPS). Adapun nilai kontribusi ini tidak merefleksikan total nilai transaksi bruto (gross transaction value/GTV) GoTo.
Dari kajian LPEM UI tersebut, GoTo disebut telah berkontribusi menumbuhkan ekonomi nasional, terutama di lima sektor, yakni ritel, manufaktur, makanan dan minuman, teknologi informasi dan komunikasi (TIK), serta transportasi.
Dalam sektor ritel, GoTo mendorong perdagangan grosir dan eceran, perbaikan kendaraan bermotor dan sepeda motor melalui bisnis on-demand dan e-commerce mencapai Rp 154,7 triliun hingga Rp 175,4 triliun.
Emiten sektor teknologi itu berkontribusi pada sektor manufaktur yang berasal dari dampak tidak langsung kegiatan bisnis merchant GoTo, dengan estimasi senilai Rp 17,4 triliun hingga Rp 45,1 triliun.
Selanjutnya, teknologi informasi dan komunikasi dari bisnis GoTo sebagai platform digital diperkirakan menyumbang pergerakan ekonomi senilai Rp 17,41-24,56 triliun. Di sisi lain, kegiatan akomodasi dan makanan dan minuman dari layanan GoFood, dengan nilai Rp 12,40 triliun sampai Rp 19,68 triliun.
Terakhir dari sektor transportasi dan pergudangan pada layanan on-demand dan logistik GoTo dengan estimasi Rp 12,43 triliun hingga Rp 21,08 triliun.
Kepala LPEM FEB UI Chaikal Nuryakin menambahkan, tahun ini akan diwarnai tantangan global yang signifikan. Sementara pertumbuhan ekonomi Indonesia akan didukung kuatnya konsumsi domestik dan belanja pemerintah.
“Kami yakin, GoTo dengan dukungan ekosistem yang luas, terus mampu memberikan kontribusi bagi ekonomi nasional,” sambung Chaikal.