Investasi Hilirisasi Melesat, Penjualan Alat Berat Belum Memberikan Berkah
2024-02-06 08:00:05
Masifnya hilirisasi mineral belum memberikan berkah bagi industri alat berat. Penjualan barang modal ini masih tersendat sepanjang tahun lalu dan diproyeksi semakin berat 2024.
Padahal, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat investasi hilirisasi terbesar tercatat pada sektor mineral sebesar Rp216,8 triliun sepanjang tahun lalu. Realisasi investasi tersebut di antaranya adlaah untuk pembangunan smelter nikel sebesar Rp136,6 triliun, smelter bauksit Rp9,7 triliun, dan smelter tembaga Rp70,5 triliun.
Ketua Umum PAABI Etot Listyono mengatakan penyerapan produk dari hilirisasi di sektor pertambangan mineral tidak signifikan dan potensi peluang ke depannya masih perlu dikaji kembali. Penjualan alat berat tahun 2023 yakni sebesar 18.123 unit atau turun 10,8% (year-on-year) dibandingkan dengan penjualan tahun sebelumnya sebanyak 20.300 unit.
PAABI memproyeksi tren perlambatan kinerja penjualan alat berat berlanjut tahun ini dengan penurunan 25% (year-on-year) menjadi 14.000 unit.
Penjualan alat berat ke sektor tambang anjlok dipengaruhi harga batu bara yang masih di zona merah. Hal ini membuat rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) operasi tambang perlu disesuaikan.
Di sisi lain, sektor konstruksi telah mengalami penurunan biaya belanja sejak tahun pemilu. Pelaku usaha masih konservatif dan memilih untuk wait and see terhadap kebijakan mendatang.
Sumber: Bisnis