JAKARTA, investortrust.id – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatat penjualan batu bara sebesar 9,7 juta ton pada kuartal I-2024, atau naik 10% dibandingkan periode sebelumnya sejumlah 8,7 juta ton.
Seiring dengan berkembangnya pasar, perseroan menargetkan produksi batu bara sebesar 41,3 juta ton di tahun 2024.
“PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melakukan perencanaan dengan mencermati perkembangan pasar terkini dan mengantisipasi berbagai faktor yang dinamis. Pada 2024, Perseroan menargetkan produksi batu bara sebesar 41,3 juta ton,” kata Corporate Secretary Bukit Asam (PTBA), Niko Chandra saat dihubungi investortrust.id, Selasa (4/6/2024).
Niko menambahkan, realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 5,9 juta ton atau naik 14% secara year-on-year (YoY), dari periode sebelumnya sekitar 5,07 juta ton. Adapun penjualan ekspor sebesar 3,8 juta ton atau naik 4% (YoY) dari periode sebelumnya kurang lebih 3,64 juta ton.
“PTBA senantiasa berupaya menjaga pasokan untuk kebutuhan dalam negeri, serta mengoptimalkan peluang ekspor ke sejumlah negara yang memiliki prospek pertumbuhan tinggi,” imbuh dia.
Indonesia adalah negara eksportir batu bara terbesar dunia. Pada 2023, Indonesia mengekspor batu bara sebanyak 406,67 juta metrik ton (MT), mengungguli Australia sebanyak 364,05 juta MT, Rusia (220,09 juta MT), Amerika Serikat (77,98 juta MT), Afrika Selatan (75,39 juta MT), dan Kolombia (56,55 juta MT).
Pada tahun 2024, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mematok target produksi batu bara sebesar 710 juta ton. Dari jumlah itu, alokasi kewajiban pemenuhan batu bara dalam negeri atau DMO mencapai 181,28 juta ton.
“Pasar ekspor PTBA semakin beragam. Terdapat peningkatan penjualan ke sejumlah negara. India menjadi pasar ekspor terbesar PTBA. Sepanjang Januari-Maret 2024 (kuartal I-2024), penjualan ke India mencapai 1,5 juta ton atau tumbuh 7,1% secara tahunan,” pungkas Niko.
Grafik Harga Saham PTBA secara Ytd: