JAKARTA, investortrust.id – PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) memutuskan untuk tidak membagikan dividen tahun buku 2023. Keuntungan tahun lalu akan dibukukan sebagai laba ditahan.
Demikian keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang digelar di Jakarta, Rabu (4/3/2024).
Kepala Divisi Pengawasan Keuangan JPFA Erwin Djohan, pemegang saham menyetujui laba tahun lalu akan dialokasikan senilai Rp 10 miliar untuk dana cadangan. Sedangkan sisanya Rp 930 miliar akan ditetapkan sebagai laba ditahan.
“Dengan demikian, pemegang saham sepakat untuk tidak membagikan dividen dari tahun buku 2023,” katanya saat paparan publik di Jakarta, Rabu (4/3/2024).
Perseroan sebelumnya mencatatkan penurunan dalam laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dari Rp 1,41 triliun menjadi Rp 929,71 miliar pada 2023. Penurunan tersebut dipicu peningkatan beban pokok pendapatan yang lebih tinggi, dibandingkan pertumbuhan pendapatan. Alhasil laba bruto turun dari Rp 7,68 triliun menjadi Rp 7,51 triliun.
Penurunan laba juga dipengaruhi atas kenaikanbeban lainnya dari Rp 191,66 miliar menjadi Rp 197,05 miliar. Penurunan laba juga dipicu atas peningkatan biaya keuangan dari Rp 818,32 miliar menjadi Rp 988,47 miliar.
Manajemen JPFA juga mengungkapkan sepanjang tahun 2023, perseroan telah mempertajam fokus untuk meningkatkan komitmen perusahaan terhadap aspek keberlanjutan. Hal tersebut dilakukan dengan pemanfaatan Sustainability-Linked Loan (SLL) dari PT Bank Negara Indonesia Tbk, Persero (BNI) senilai Rp1,425 triliun.
JAPFA
menjalankan komitmennya untuk membangun delapan dari sembilan fasilitas
daur lang air limbah. Saat ini, perseroan juga tengah menyempurnakan
JAPFA Sustainability Reporting System (JSRS) dengan menambahkan cakupan
data yang relevan, sehingga secara signifikan meningkatkan kelengkapan
dan akurasi data.