JAKARTA, investortrust.id – PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) mencatatkan kenaikan penjualan 4,4% pada kuartal I-2024 menjadi Rp 151,63 miliar, dari Rp 145,19 miliar pada periode sama tahun lalu (year on year/yoy).
Namun dalam laporan keuangan interim tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2024, perusahaan daur ulang limbah PET itu masih mencetak rugi tahun berjalan sebesar Rp 18,16 miliar.
“Lonjakan penjualan terutama disebabkan kinerja yang kuat dari produk Recycled Polyester Staple Fiber (Re-PSF), yang memberikan kontribusi sebesar 76% dari total penjualan, menunjukkan peningkatan 20,1% dari tahun sebelumnya,” terang Direktur Inocycle Technology Group Victor Choi secara tertulis, Kamis (2/5/2024).
Dia menambahkan, perusahaan berhasil mencatat laba kotor sebesar Rp 24,4 miliar. Namun dengan pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS), perseroan mengalami rugi kurs karena mayoritas utangnya berdenominasi dalam Dolar AS.
Jika mengeluarkan nilai rugi kurs tersebut dan menghitung secara murni operasional Inocycle Technology, perusahaan mencatat laba usaha sebesar Rp 2,3 miliar pada kuartal pertama tahun ini.
“Proyeksi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengindikasikan bahwa timbulan sampah plastik dapat mencapai 9,9 juta ton pada 2025, hal ini membuat INOV optimistis akan masa depan bisnis daur ulang plastik,” sambung Victor.
Dia mengeklaim, selama ini perusahaan terus mempertahankan dan meningkatkan kapasitas produksinya yang sehat, yang saat ini mencapai 40.000 ton per tahun. Hal ini demi memenuhi dan mengimbangi peningkatan permintaan bahan yang berkelanjutan.
Komitmen perusahaan untuk memperluas kemampuan daur ulangnya terlihat dari jejak operasional Inocycle Technology dengan fasilitas pencucian di Solo, Mojokerto, Medan, Makassar, dan Subang. Ditambah pabrik re-PSF di Tangerang, Solo, Mojokerto, dan Medan.
Penambahan fasilitas pencucian di Subang, Jawa Barat berkapasitas 12.000 ton per tahun dan pabrik re- PSF berkapasitas produksi 7.200 ton per tahun, semakin mengukuhkan posisi Inocycle Technology sebagai perusahaan daur ulang terkemuka.
Strategi yang diterapkan perusahaan untuk mempertahankan kinerja adalah membangun fasilitas pencucian dan pusat daur ulang di lokasi-lokasi yang strategis. Lokasi dimaksud, meliputi Tangerang, Solo, Mojokerto, Salatiga, Palembang, Medan, dan Makassar.
Fasilitas-fasilitas itu memungkinkan pengumpulan dan pengolahan bahan baku berupa sampah botol plastik PET yang dikumpulkan dari berbagai daerah secara terintegrasi.
Hasil produksi INOV banyak digunakan sebagai bahan mentah untuk berbagai produk yang sering ditemui sehari-hari. Serat non-woven yang dihasilkan adalah bahan baku manufakturing untuk berbagai industri seperti otomotif dan garmen.
Sementara, Re-PSF sebagai kontributor penjualan terbesar kuartal pertama juga kerap digunakan untuk menghasilkan produk rumah tangga seperti bantal, selimut, dan bed cover. (CR-10)